> >

Politikus PPP: Jangan Ada yang Seret-seret Jokowi ke Usulan Penundaan Pemilu

Politik | 8 Maret 2022, 14:25 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019). (Sumber: tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Achmad Baidowi meminta kepada seluruh pihak untuk tak menyeret-nyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke dalam perdebatan usulan penundaan pemilu. 

Ia menjelaskan, gagasan itu murni muncul dari para ketua umum partai politik (parpol), sehingga tak etis bila pemerintah dituduh yang menginisiasi usulan penundaan pemilu.

Baca Juga: HNW: Jokowi Harus Lebih Tegas Tolak Penundaan Pemilu

"Kalau kemudian ada yang berpikir itu kemauan Jokowi, kan tidak benar. Kan terbukti sikap dari presiden, menkopolhukam. Itu saya kira klir," kata pria yang karib disapa Awiek kepada wartawan, Selasa (8/3/2022). 

Menurut dia, pernyataan yang disampaikan oleh Menko Polhukam Mahfud MD seharusnya sudah cukup menjelaskan ke publik kalau pemerintah memang tak pernah membahas usulan penundaan pemilu. 

"Itu kan sikap jelas pemerintah, dan memang sebenarnya pemerintah tidak perlu diseret-seret," ujarnya. 

Baca Juga: Kata Menko Polhukam Mahfud MD Terkait Isu Penundaan Pemilu 2024

Ia mengaku tak mempermasalahkan ihwal adanya usulan penundaan Pemilu 2024. Sebab bila hanya sekadar aspirasi itu bukan seuatu yang haram di dalam negara demokrasi.

"Lalu aspirasi yang disampaikan ketum-ketum partai kolega kami, itu ya aspirasi, boleh-bileh saja kan namanya aspirasi. Dalam ruang demokrasi, hak berpendapat dan beda pendapat itu hal yang biasa saja," kata dia.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini menegaskan kepada berbagai pihak untuk tidak lagi otak-atik pelaksanaan pemilu 2024 yang sudah dijadwalkan termasuk soal periode masa jabatan presiden.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU