> >

Korupsi Katanya Tobat, Taunya Masih Kumat | Aiman (2)

Aiman | 8 Maret 2022, 08:25 WIB

KOMPASTV - Ironis! Nurhayati, bendahara Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini, menjadi tersangka setelah membongkar kasus korupsi dana desa, yang membuat nuraninya terusik. 

Setelah ditetapkan tersangka, Nurhayati curhat dan tiba-tiba populer. Dalam unggahan itu, Nurhayati berkeluh kesah perubahan statusnya dari pemberi informasi (saksi) menjadi tersangka, usai membongkar praktik korupsi Supriadi, Kepala Desa Citemu, yang juga atasannya. Apalagi, Njurhayati mengaku, tidak sedikitpun ia menikmati uang dana desa untuk kepentingan pribadi. Sontak, curhatan tersebut menarik perhatian publik, termasuk Menko Polhukam RI, Mahfud MD. Mahfud menyatakan komitmennya menyelesaikan polemik ini.  

Akhirnya, Selasa (1/3), Polri maupun Kejaksaan Agung, menghentikan perkara Nurhayati. 

Keberanian Nurhayati menjadi whistleblower (pemberi informasi) kasus korupsi dana desa senilai hampir 1 miliar rupiah, membuat jurnalis senior Kompas TV, Aiman Witjaksono tartarik untuk menelisiknya. Aiman mengunjungi Nurhayati di Desa Citemu, untuk mengetahui bagaimana perjuangannya mengawal kas desa dan kegigihannnya dalam melawan korupsi. Benarkah Nurhayati kerap mendapat ancaman saat menjadi bendahara desa?

Didampingi Nurhayati, Aiman berkunjung ke proyek-proyek yang mangkrak akibat dugaan korupsi Kepala Desa, misalnya rumah tidak layak huni milik warga dan rumah ibadah yang harusnya direnovasi. Sambil blusukan, Aiman berkeliling desa untuk melihat langsung kondisi warga. 

Aiman juga meminta keterangan dari Juriah, istri Supriadi, mantan Kepala Desa Citemu, yang menjadi tersangka korupsi dana desa. Benarkah Supriadi melakukan semua penyimpangan dana desa, superti yang dituduhkan padanya?  

Terakhir, Aiman meminta pandangan Profesor Hibnu Nugroho, pakar hukum pidana Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jawa Tengah, tentang aspek hukum penanganan whistleblower kasus korpus, seperti Nurhayati.

#Aiman#Nurhayati#Pembongkar Korupsi 

Penulis : Krisna-Aditomo

Sumber : Kompas TV


TERBARU