Di Hadapan Jenderal Dudung, Gus Yahya: Agama Tidak Seharusnya Jadi Alat Pemecah Belah Bangsa
Peristiwa | 3 Maret 2022, 13:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya silaturahmi dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman di Mabesad Rabu (2/3/2022). Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan soal agama yang harus jadi inspirasi.
Gus Yahya juga mengatakan, agama kerap dijadikan alat pemecah belah bangsa, padahal sejatinya tidak.
“Agama Islam tidak seharusnya dijadikan sebagai alat untuk memecah belah. Umat Islam juga jangan mudah dipecah belah," kata Gus Yahya dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (3/2).
Untuk itulah, kata dia, penting untuk bersinergi dengan TNI AD demi menjaga keutuhan NKRI.
“Agar bisa bersama-sama dan bersinergi dengan TNI AD untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI,” ujarnya.
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung Peringatkan Pangdam hingga Danrem: Jangan Undang Penceramah Radikal!
Rencana Pelatihan TNI AD dan GP Ansor
Pertemuan antara Jenderal Dudung dan Gus Yahya sendiri dikabarkan berlangsung dengan hangat itu laiknya perjumpaan kiai-santri, apalagi Jenderal Dudung mengaku bahwa semasa muda ia adalah santri.
Dalam pertemuan itu, keduanya sepakat bersama untuk saling menjaga keutuhan bangsa dan NKRI.
Selain itu juga dibahas tentang peluang dilakukannya kegiatan pelatihan bela negara bagi GP Ansor dan Banser oleh TNI AD di masa yang akan datang.
GP Ansor sendiri di bawah naungan PBNU dan memilliki organisasi bernama Barisan Ansor Serbaguna atau dikenal dengan nama Banser. Adik Gus Yahya sendiri, Gus Yaqut C. Qoumas adalah ketua umum GP Ansor.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV