Ketahui, Perempuan dengan PCOS Lebih Berisiko pada Komplikasi Penyakit
Kesehatan | Diperbarui 24 November 2024, 21:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Perempuan yang mempunyai sindrom ovarium polikistik atau PCOS berisiko lebih tinggi untuk penyakit diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol bersama dengan peningkatan prevalensi obesitas.
Hal itu merupakan temuan utama yang dirilis Kesehatan Wanita Apple atau Apple Women’s Health sebagai bagian dari studinya menjelang Hari Wanita Internasional pada 8 Maret. Studi ini dipimpin oleh Harvard TH Chan School of Public Health, Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan dan Apple.
Peserta dalam penelitian ini mengandalkan iPhone dan Apple Watch untuk melacak siklus menstruasi bulanan mereka. Fitur ini diperkenalkan pada 2019 dan hadir di semua iPhone di aplikasi kesehatan.
“Dalam salah satu studi pertama terlihat bahwa ada hubungan antara kesehatan menstruasi, sindrom ovarium polikistik, dan kesehatan jantung pada tingkat populasi,” ujar peneliti utama Dr Shruthi Mahalingaiah dari Harvard TH Chan School of Public Health, dilansir Indian Express, Selasa (1/3/2022).
Ia juga menekankan, kesehatan menstruasi tetap kurang terwakili secara signifikan dalam ruang penelitian. Namun, mereka berharap dapat menawarkan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menstruasi dan siklus menstruasi dapat menjadi jendela menuju kesehatan secara keseluruhan.
Lebih jauh, PCOS ditandai dengan peningkatan hormon androgen pada wanita. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan jerawat, kelebihan rambut wajah atau tubuh, atau bahkan kerontokan rambut di kulit kepala serta menstruasi yang tidak teratur.
Tetapi hal ini juga berdampak pada beberapa penanda kesehatan lainnya untuk perempuan, dan studi Apple memberikan lebih banyak wawasan tentang ini.
Baca Juga: Mengenal PCOS, Salah Satu Penyebab Wanita Susah Hamil
Temuan utama studi PCOS
Sekitar 12 persen peserta dalam penelitian ini melaporkan diagnosis PCOS. Mereka dengan PCOS didiagnosis antara usia 14 dan 35 serta usia rata-rata dalam penelitian ini adalah 22 tahun. Mereka cenderung melaporkan riwayat keluarga PCOS (23 persen).
Penulis : Fransisca Natalia Editor :
Sumber : Kompas TV/Antara