Usul Pemilu Mundur, Pakar: Bikin Publik Tidak Simpati Kualitas Cak Imin dan PKB
Politik | 24 Februari 2022, 13:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Politik Islam dari The Political Literacy Muhammad Hanifudin, menilai usulan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau disapa Cak Imin yang meminta Pemilu diundur akan berdampak buruk bagi dirinya.
Salah satunya, kata Hanifuddin, membuat dirinya kurang mendapatkan simpati publik.
Padahal Cak Imin membutuhkan dukungan publik agar tersebut untuk mengerek popularitasnya sebagai salah satu calon dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Bagi Cak Imin, usul seperti ini, di satu sisi dapat menempatkannya sebagai pusat perbincangan publik. Strategi yang memang disengaja dimunculkan. Namun demikian, juga dapat menjadi bumerang,” papar papar Hanifuddin kepada KOMPAS TV, Rabu siang (24/2/2022).
Usulan yang tidak konstruktif dan tidak berdasarkan pertimbangan matang ini, kata Hanifuddin, yang memicu kegaduhan politik dapat menunjukan keterbatasan kualitas Cak Imin.
Imbasnya, publisitas yang dalam beberapa waktu terakhir gencar dilakukan Cak Imin dan PKB untuk mengerek elektabilitas Cak Imin sebagai presiden 2024 berujung pada kesia-siaan.
“Publik tidak akan simpatik dengan kualitas personal Cak Imin dan PKB,” tutupnya.
Baca Juga: Wacana Cak Imin Tunda Pemilu Dinilai Akan Menjerumuskan Jokowi
Cak Imin Terlambat
Hanifudin Lantas menjelaskan, usulan Cak Imin yang meminta ditunda pemilu sudah sangat terlambat.
“Usul Cak Imin terkait penundaan Pemilu 2024 adalah usulan yang mundur dan terlambat. Mundur dalam artian memberi ruang ketidakpastian proses demokrasi lima tahunan yang telah ditetapkan dalam konstitusi,” tambahnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV