> >

Deklarasi Ijtima Ulama Dukung Sandiaga Uno Capres 2024, Pakar Ingatkan Potensi Politisasi Agama

Politik | 24 Februari 2022, 10:44 WIB
Muncul lagi forum ijtima ulama dukung Sandiaga Uno di Sulsel untuk Jadi Capres. Ini deklarasi kelima dalam beberapa bulan terakhir. Pakar Politik islam dari The Political Literacy ungkap potensi politisasi agama terkait hal ini (Sumber: ANTARA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifuddin, mengungkap potensi politisasi agama dan politik identitas dalam deklarasi Ijtima Ulama dan Pemuda Islam yang mendukung Sandiaga Uno sebagai capres 2024. 

Meski begitu, lanjut Hanifuddin, dukungan ini adalah wajar adanya bagi seorang calon sebagai bagian dari bentuk publisitas. Apalagi, tokoh seperti Sandiaga Uno yang dianggap oleh forum Ijtima Ulam tersebut dengan para ulama. 

“Deklarasi ijtima ulama dan Pemuda Islam Indonesia yang mendukung Sandiaga Uno sebagai calon capres 2024 adalah bagian dari publisitas Sandiaga Uno. Upaya yang terencana untuk mengenalkan dan menaikan tingkat popularitas tokoh seperti Sandiaga Uno,” ungkap Hanifuddin kepada KOMPAS TV , Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Didukung Ijtima Ulama untuk Jadi Capres, Sandiaga Uno: Saya Sangat Bersyukur

Hanifuddin lantas menjelaskan, pemuka agama ataupun ulama, adalah aktor yang selama ini dikenal memiliki hubungan patron-klien dengan jamaahnya.

“Karena itu, wajar adanya jika ijtima ulama dinilai memiliki pengaruh dalam mencapai tujuan publisitas seorang kandidat,” tambahnya.

Lantas ia menjelaskan, dalam konteks alam demokrasi Indonesia, deklarasi dan dukungan dari ijtima ulama ini adalah wajar adanya. Bagian dari pluralitas politik Islam di Indonesia.

Dengan catatan, lanjut dia, dilakukan sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Masing-masing kelompok ulama dari organisasi apapun memiliki hak yang sama, yakni enyuarakan aspirasi politiknya.

“Masalah nanti diikuti oleh umat Islam atau tidak, masyarakat yang menentukan. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat mulai cerdas menyikapi berbagai gerakan yang mengatasnamakan ulama dan Islam," tambahnya. 

Namun demikian, kata Pakar Politik Islam yang juga alumni Pesantren Darussunnah tersebut menjelaskan, terkait perlu terus diawasi dan diingatkan terkait potensi dua hal yang destruktif. 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU