Suara dari Pengeras Suara Masjid Perlu Perhatikan Kualitas, Bagus dan Tidak Sumbang
Sosial | 21 Februari 2022, 12:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Suara yang dipancarkan melalui pengeras suara masjid maupun musala perlu memperhatikan kualitas dan kelayakan, yakni bagus atau tidak sumbang, serta pelafazannnya baik dan benar.
Hal itu diatur dalam Surat Edaran Menteri Agama tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Surat edaran tersebut diterbitkan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dengan nomor SE 05 tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.
Yaqut mengakui bahwa penggunaan pengeras suara di masjid dan musala merupakan kebutuhan bagi umat Islam, sebagai salah satu media syiar Islam di tengah masyarakat.
Namun, keberagaman masyarakait Indonesia, baik agama, keyakinan, latar belakang juga perlu diperhatikan.
Hal itu diperlukan sebagai upaya untuk merawat persaudaraan dan harmoni sosial.
“Pedoman diterbitkan sebagai upaya meningkatkan ketenteraman, ketertiban, dan keharmonisan antarwarga masyarakat,” ujar Menag Yaqut di Jakarta, Senin (21/2/2022), seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenag.
Baca Juga: Politikus PKS Melarang Pemerintah Mengintervensi Persoalan Pengeras Suara Masjid
Surat edaran yang terbit 18 Februari 2022 tersebut ditujukan kepada Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, Kepala Kantor Kemenag kabupaten/kota, Kepala Kantor Urusan Agama kecamatan, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ketua Dewan Masjid Indonesia, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam, dan Takmir/Pengurus Masjid dan Musala di seluruh Indonesia. Sebagai tembusan, edaran ini juga ditujukan kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia.
“Pedoman ini agar menjadi pedoman dalam penggunaan pengeras suara di masjid dan musala bagi pengelola (takmir) masjid dan musala dan pihak terkait lainnya,” tegas Menag.
Berikut sejumlah ketentuan dalam Surat Edaran Menteri Agama tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala:
Pengeras suara terdiri dari pengeras suara dalam dan luar. Pengeras suara dalam difungsikan ke dalam ruangan masjid/musala. Sedangkan pengeras suara luar difungsikan/diarahkan ke luar ruangan masjid/musala.
Penggunaan pengeras suara pada masjid/musala bertujuan mengingatkan masyarakat melalui pengajian AlQur’an, selawat atas Nabi, dan suara azan sebagai tanda masuknya waktu salat fardu.
Pengeras suara juga bertujuan menyampaikan suara azan muazin kepada jemaah, suara imam kepada makmum ketika salat berjemaah, atau suara khatib dan penceramah kepada jemaah.
Selain itu, tujuan lain pengeras suaraadalah menyampaikan dakwah kepada masyarakat secara luas baik di dalam maupun di luar masjid/musala.
Pemasangan dan Penggunaan Pengeras Suara
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV