Jangan Remehkan Dampak Jangka Panjang Stunting, Simak Penyebab dan Langkah Pencegahan
Kesehatan | 18 Februari 2022, 07:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Stunting atau kerdil merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun yang disebabkan kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Kondisi ini mempunyai bahaya jangka panjang bagi masa depan sang anak.
Pasalnya, sejumlah dampak dari stunting di antaranya dapat memperlambat perkembangan otak, membuat keterbelakangan mental hingga rendahnya kemampuan belajar.
Tak hanya itu, disebutkan oleh Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), dampak lainnya dari stunting yaitu, menjadi lebih mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang, postur tubuh tak maksimal saat dewasa, fungsi tubuh tidak seimbang, dan ketika tua berisiko terserang penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas.
Rini menjelaskan, stunting bukan hanya disebabkan kurang gizi kronis dalam waktu lama dan asupan makanan kurang protein dan infeksi kronis. Stunting juga bisa terjadi karena pertumbuhan dalam kandungan yang terhambat saat ibu sedang hamil, serta stimulasi psikososial yang tak memadai.
Baca Juga: Puan Singgung Milenial soal Pernikahan Jangan Hanya Mikir Prewedding, Edukasi Stunting juga Penting
Pencegahan Stunting
Pencegahan stunting dapat dimulai sejak hamil dengan memerhatikan kesehatan dan asupan nutrisi.
“Kemudian, berikan ASI eksklusif kepada anak, berikan makanan pendamping ASI tepat waktu dan perhatikan asupan bahan makanan sumber protein, termasuk susu,” tuturnya dalam webinar, Kamis (17/2/2022).
Mengingat, makanan keluarga adalah yang utama dan penting bagi anak di usia satu tahun ke atas dan susu sebagai pelengkap. “Sehari anak bisa minum hingga 500 ml susu,” tambahnya.
Pola makan yang sehat ini juga penting saat anak terinfeksi Covid-19. Ketika kondisi anak telah membaik, nafsu makan anak juga harus segera diperbaiki agar asupan nutrisi kembali terjaga.
Aspek yang perlu diperhatikan juga, perhatikan kebersihan anak dan lingkungan serta pantau tumbuh kembang anak secara berkala. Bila anak lebih pendek dari teman-temannya, orang tua dapat mengecek parameter berat badan dan tinggi badan terhadap umur yang ada di Buku Kesehatan Ibu dan Anak untuk memastikan anak tumbuh seperti seharusnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV