Komnas HAM Utamakan Dialog Representatif untuk Selesaikan Pro Kontra Tambang di Desa Wadas
Peristiwa | 11 Februari 2022, 11:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan mengedepankan dialog representatif untuk menyelesaikan pro kontra terkait penambangan quarry batuan andesit di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Komisioner Penyuluhan dan Pendidikan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara berharap seluruh pihak bisa datang dalam dialog tersebut.
Terlebih Komnas HAM telah menerima aduan dari dua pihak, yaitu warga yang pro dan yang kontra terhadap penambangan quarry batuan andesit di Desa Wadas.
"Kami ingin dialog itu representatif, semua pihak datang. Karena begini, baik yang pro maupun kontra itu sama-sama mengadu ke Komnas HAM, dan kami juga harus kemudian dalam tanda kutip memperlakukan setara," kata Beka Ulung pada program Rosi bertajuk 'Prahara di Desa Wadas' yang tayang di Kompas TV, Kamis (10/2/2022) malam.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa dalam dialog tersebut nantinya, perbedaan satu sama lain dapat dipertemukan.
"Bahwa substansinya ada yang berbeda, kemudian tidak ketemu satu sama lain, kemudian itu yang kami inginkan dalam dialog, ketemunya di sana," jelas Beka.
Selain itu, Beka juga menegaskan pihaknya dalam memfasilitasi permintaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tidak akan mempertimbangkan penyelesaian dengan nilai mayoritas dan minoritas.
Artinya, setiap individu atau warga sama-sama memiliki hak untuk dihormati.
Baca Juga: Warga Kontra di Wadas: Tanaman Diambil, Hutan Dibabat, Masa Depan Kami Bagaimana
Langkah ini diambil Komnas HAM karena kedua pihak sama-sama mengklaim lebih banyak.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV