> >

PPP: Bentrok di Wadas Mengesankan Pemerintah Sekarang seperti Era Orde Baru

Politik | 9 Februari 2022, 12:21 WIB
Warga Wadas, Purworejo menolak tambang bagian dari proyek Bendungan Bener, Jumat (23/4/2021). (Sumber: Instagram/wadas_melawan)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mempertanyakan adanya pengepungan Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah oleh aparat kepolisian. Sebab di sana tak ada ancaman besar, karena yang dihadapi adalah rakyat bukan seperti kelompok teroris. 

"Memangnya ada ancaman terorisme atau kerusuhan sosial di Desa Wadas itu, sehingga sampai perlu dikerahkan ratusan aparatur?" kata Arsul kepada wartawan, Rabu (9/2/2022). 

Menurut dia, pengerahan aparat dalam jumlah yang besar mengesankan pemerintah sekarang belum bisa meninggalkan jejak era Orde Baru dalam melakukan pembangunan di Indonesia.

Baca Juga: Anggota Komisi III: Mabes Polri dan Ganjar Harus Beri Penjelasan Soal Insiden Wadas

"Ini kok kayak mengulang cara-cara aparatur keamanan dalam menangani pembangunan Waduk Kedungombo zaman Orde Baru dulu," ujarnya. 

Ia menjelaskan, sebaiknya dalam mengawal pembangunan infrastruktur itu tak perlu mengerahkan aparat penegak hukum, tapi sebaiknya dengan mengedepankan pendekatan informal kepada masyarakat sekitar.

"Apalagi dengan semangat mengedepankan pendekatan keadilan restoratif, maka penindakan aparatur dan upaya paksa mestinya dihindarkan."

"Selanjutnya aparat menginisiasi pertemuan-pertemuan dengan warga namun tetap memperhatikan prokes. Warga diajak berdialog dari hati ke hati, setelah mereka bisa menerima maka pengukuran pun dilakukan tanpa perlu pengerahan," ujarnya. 

Baca Juga: Minta Warga Wadas Tetap Tenang, Ganjar Pranowo Sebut Pemprov Jateng Buka Ruang untuk Dialog

Sebelumnya, diberitakan KOMPAS.TV, ratusan aparat kepolisian mendatangi Desa Wadas, Selasa (8/2) kemarin dalam rangka pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU