Jokowi di Peringatan HPN 2022: Terus Tingkatkan Literasi Membangun Optimisme dan Harapan
Berita utama | 9 Februari 2022, 12:06 WIBBOGOR, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan selamat Hari Pers Nasional (HPN) kepada seluruh Insan Pers Indonesia di mana pun berada.
Presiden Jokowi meminta insan pers tetap bekerja menyampaikan informasi dan meningkatkan literasi untuk membangun optimisme dan membangun harapan.
Pernyataan itu disampaikan Presiden pada Puncak Peringatan Hari Pers Nasional dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (9/2/2022).
“Sekaligus ucapan terima kasih meskipun berada dalam situasi pandemi, Insan pers tetap bekerja, terus menyampaikan informasi meningkatkan literasi membangun optimisme dan membangun harapan sehingga masyarakat tetap tangguh menghadapi dampak Covid-19,” ucap Jokowi.
Dalam pernyataannya, Presiden Jokowi sempat merespons pernyataan Ketua PWI Atap S Depari soal dosis vaksin yang diberikan pemerintah hanya 5.000 di tahap awal program vaksinasi karena ketersediaan yang terbatas.
Jokowi menuturkan, saat ini pemerintah memiliki stok dosis vaksin 143 juta dan siap memberikan kepada insan pers.
Baca Juga: Peringatan HPN 2022, Jokowi Bicara Pentingnya Pers Jadi Panduan di Tengah Belantara Informasi
“Jadi Bapak mau minta berapa akan saya beri sekarang, sekarang juga, karena stoknya banyak dan yang sudah kita suntikan pada masyarakat sampai saat ini, sampai hari ini, sudah 325 juta dosis baik itu dosis pertama ke-2 maupun dosis penguat atau booster,” ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi mengaku memahami dalam 2 tahun terakhir industri pers nasional mengalami tekanan yang luar biasa beratnya.
Tidak hanya dihadapi oleh tekanan akibat pandemi, tapi juga tekanan akibat disrupsi digital, dan juga platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama.
“Perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik dan tadi juga sudah disampaikan oleh Bapak ketua PWI,” kata Jokowi.
“Muncul sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar cuma klik, membanjirinya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan,” tambahnya.
Dalam kondisi yang penuh tekanan, Jokowi mengatakan media-media mainstream atau media media arus utama harus secepatnya bertransformasi, semakin inovatif meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat.
Baca Juga: Minta Presiden Jokowi Bersikap, Walhi: Putusan MK, Proyek Bendungan Desa Wadas Harus Dihentikan
“Membanjiri kanal-kanal dan plaform-platform dengan berita-berita baik mencerdaskan dan konten-konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada,” ujarnya.
Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga meminta Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa.
Termasuk, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan transformasi digital.
“Untuk menghasilkan karya karya jurnalis berkualitas lebih cepat dan tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita,” katanya.
“Ekosistem industri pers harus terus ditata, dengan iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan, perusahaan platform asing harus ditata harus diatur agar semakin baik tata kelolanya. Kita perkuat aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform lokal dan global,” tambahnya.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV