Dalam 5 Bulan 19 Orang Tewas Tenggak Minuman Keras Oplosan, dari Pelajar hingga Buruh
Update | 6 Februari 2022, 11:27 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Dalam lima bulan terakhir, tepatnya sejak September 2021 hingga Januari 2022, belasan orang tewas setelah menenggak minuman keras oplosan.
Belasan orang yang tewas tersebut berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, mulai dari pelajar hingga buruh bangunan.
Berikut data jumlah korban tewas setelah menenggak minuman keras oplosan, dirangkum dari pemberitaan KOMPAS.TV:
11 September 2021
Seorang remaja tewas usai pesta minuman keras (miras) oplosan di Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten. Sementara, satu orang lainnya kritis.
Kapolsek Menes Kompol Yusuf menyatakan pesta miras dilakukan selama tiga hari berturut-turut.
Pada hari kedua, polisi sempat membubarkan para remaja yang melakukan pesta miras oplosan itu. Namun mereka kembali berpesta setelah polisi pergi.
"Iya itu pas malam Minggu dekat Kwadanaan Menes. Jadi mereka nongkrong-nongkrong sambil minum-minum (miras). Dan itu sempat kita bubarkan awalnya, setelah itu mereka kumpul lagi saat petugas sudah pergi," kata Kompol Yusuf dalam keterangan tertulis, Senin (13/9/2021).
Menurut Yusuf, pesta miras oplosan itu diikuti sekitar 20 orang. Pesta pertama dilakukan pada Kamis (9/9/2021).
Saat itu, mereka diketahui mengoplos alkohol murni dengan sejumlah bahan seperti air mentah, minuman bersoda, dan bahan-bahan minuman lainnya.
Baca Juga: Jadi Tersangka setelah 9 Orang Tewas akibat Miras Oplosan, Pemilik Angkringan: Saya Beli Online
"Setelah jadi, hasil (oplosan) tersebut dikemas menggunakan ember ukuran 5 (lima) liter dan dibawa ke Halte Komplek Cendana Desa Purwaraja, yang saat itu dinikmati kurang lebih oleh 20 (dua puluh) orang pemuda," jelas Kompol Yusuf.
Lalu, pada hari kedua Jumat (10/9/2021), pihak kepolisian sempat membubarkan puluhan orang yang diketahui tengah berpesta miras.
Hari ketiga, Sabtu (11/9/2021), mereka kembali berkumpul dengan mengoplos miras langsung di lokasi, yaitu halte di daerah Komplek Cendana, Kecamatan Menes.
Yusuf menjelasskan, tidak lama setelah itu dua remaja tiba-tiba ambruk dan mengalami kejang-kejang.
Pada Minggu (12/9/2021) pagi, salah seorang korban yakni RM (22) alias Rambo, warga Desa Purwaraja, Kecamatan Menes dinyatakan meninggal dunia.
Sementara satu korban lainnya yakni IL (22) warga Desa Purwaraja, Kecamatan Menes dalam kondisi kritis dan masih dalam perawatan tim medis Puskesmas Menes.
6 Oktober 2021
Empat pemuda di Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggal dunia setelah menggelar pesta miras oplosan pada 6 Oktober 2021.
Peristiwa itu terjadi setelah sekitar 15 orang menggelar pesta minuman keras oplosan di Sekolah Dasar Tenjonegara.
Kapolsek Cigalontang, Iptu Tono menyampaikan bahwa saat kejadian Sekolah Dasar Tenjonegara yang menjadi lokasi kejadian dipastikan dalam keadaan terkunci pagarnya dan diduga para korban nekat melompati pagar menuju halaman sekolah.
Mereka yang menggelar pesta miras diantaranya masih remaja dan merupakan pelajar SMK. Mereka menenggak campuran alkohol 92 persen ditambah dengan obat batuk dan minuman berenergi.
Polisi telah menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian diantaranya, botol kosong ukuran 1 liter, alkohol 96 persen, dan 5 botol kecil alkohol 70 persen, obat batuk, dan beberapa bungkus minuman berenergi.
25 Oktober 2021
Dua remaja remaja di Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas usai menenggak minuman keras atau miras oplosan.
Kepala Satuan Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Dian Purnomo mengatakan selain dua korban tewas, korban lainnya berjumlah tiga orang dirawat karena kondisi kesehatannya buruk.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV