Muncul Petisi Tolak IKN Nusantara, Diprakarsai Eks Ketua KPK dan 44 Tokoh Lainnya
Peristiwa | 6 Februari 2022, 09:28 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang pemindahan dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) 'Nusantara' di Kalimantan Timur nyatanya masih mendapat penolakan keras dari sejumlah masyarakat.
Terbaru, muncul petisi tolak IKN 'Nusantara' yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh seperti eks ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas.
Selain itu ada Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra hingga ekonom senior, Faisal Basri juga turut mendukung petisi tersebut.
Busyro Muqoddas dan 44 tokoh lainnya sepakat untuk tidak menyetujui rencana pemerintah dalam agenda pemindahan dan pembangunan IKN 'Nusantara'.
Dalam petisi change.org yang diorganisir oleh CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat itu ditujukan untuk Presiden Joko Widodo, DPR, DPD dan MK.
Baca Juga: Dukung Pemindahan IKN Baru, Ketua Umum PBNU: Karena Ingin Ikut Serta Membangun Peradaban
"Kami, para inisiator mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mendukung ajakan agar Presiden menghentikan rencana pemindahan dan pembangunan Ibu kota Negara di Kalimantan."
"Memindahkan Ibu kota Negara (IKN) di tengah situasi pandemi Covid-19 tidak tepat," bunyi keterangan petisi yang berjudul 'Pak Presiden, 2022-2024 Bukan Waktunya Memindahkan Ibukota Negara' itu.
Berdasarkan pantauan Kompas TV, Minggu (6/2/2022) pukul 09.00 WIB, petisi tolak IKN 'Nusantara' tersebut sudah ditandatangani 8.000 orang.
Para inisiator petisi tolak IKN ini menilai keputusan pemindahan ibu kota oleh pemerintah tidak memiliki dasar urgensi.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Change.org