Muhammadiyah Minta Evaluasi Kebijakan PTM 100% karena Omicron Meluas
Update corona | 4 Februari 2022, 09:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Abdul Mu’ti minta kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen perlu dievaluasi. Mengingat varian Omicron yang terus meninggi.
Abdul Mu’ti juga mengingatkan semua pihak agar lebih waspada terhadap peningkatan kasus Covid-19 yang meluas di pelbagai wilayah di Indonesia.
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu lantas mengingatkan, penyebaran virus Omicron adalah bukti bahwa pandemi belum berakhir.
Maka dari itu, semua pihak harus waspada terhadap penyebaran virus omicron ini.
“Semua pihak harus lebih waspada terhadap penyebaran virus Omicron yang semakin meluas. Pandemi belum usai. Kebijakan PTM 100 persen perlu perlu dievaluasi,” ujar Mu’ti seperti dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Kamis (3/2/2022)
Kendati demikian, Abdul Mu'ti menyebut evaluasi PTM 100 persen tidak perlu dilakukan di semua daerah.
Untuk daerah yang masih masuk zona hijau atau aman, kata Mu’ti, maka kegiatan PTM menurutnya tetap dilaksanakan dengan prokes ketat.
“Meskipun tidak di semua daerah. Di daerah yang aman, PTM tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan,” tambahnya.
Seperti diberiatkan KOMPAS TV sebelumnya, kegiatan PTM 100 persen di sekolah masih dilaksanakan di tengah lonjakan Omicron di beberapa daerah.
Baca Juga: Pemerintah Putuskan PTM 50 Persen, Wagub DKI Jakarta Sebut Patuhi Aturan Mulai Besok
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV