> >

Terima Banyak Aduan WNA, Jokowi Instruksikan Kapolri Usut Tuntas soal Permainan Karantina

Peristiwa | 1 Februari 2022, 11:34 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas dugaan permainan soal proses karantina. (Sumber: Laman Youtube resmi Sekretarian Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan telah menerima sejumlah keluahan dari warga negara asing (WNA) mengenai proses karantina setiba di Indonesia. 

Kepala Negara kemudian memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas dugaan permainan soal proses karantina.

Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1/2022) kemarin.

"Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini," kata Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretariat Presiden, Selasa (1/2/2022). 

Presiden Jokowi mengingatkan pentingnya disiplin dalam mengetatkan pengawasan di pintu-pintu masuk Indonesia.

Dia juga meminta kepada seluruh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba di Indonesia menjalankan proses karantina sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan itu, Jokowi membahas terkait upaya mencegah penyebaran Covid-19 khususnya varian Omicron di tanah air.

Ia meminta jajarannya untuk menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda terkait kenaikan kasus aktif Covid-19, utamanya Omicron ini.

Pasalnya, menurut Jokowi, jika melihat karakteristik varian Omicron, penguatan bagian hilir harus dilakukan sebagai upaya penanganan jangka pendek.

Baca Juga: 4 Arahan Jokowi saat Evaluasi PPKM, Fokus Penanganan Omicron

“Dalam jangka pendek kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedicine," ujarnya menjelaskan.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU