> >

Terungkap! Ada Kode Kekerasan di Kerangkeng Bupati Langkat, Salah Satunya Dua Setengah Kancing

Peristiwa | 31 Januari 2022, 12:44 WIB
Bentuk kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Perangin Angin. (Sumber: Dok. Polda Sumut via KOMPAS.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan dugaan praktik kekerasan di dalam kerangkeng di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin.

Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM RI M. Choirul Anam mengatakan kekerasan yang dilakukan bahkan menjadi pemicu atas kematian dari beberapa penghuni.

Terkait kekerasan tersebut, Choirul Anam menyatakan pihaknya telah menemukan pola kekerasan yang berlangsung hingga istilah-istilah atau kode kekerasan yang digunakan.

"Kami juga temukan pola kekerasan itu berlangsung, siapa pelakunya, bagaimana caranya, menggunakan alat ataukah tidak itu juga kami temukan. Itu juga kadang menggunakan alat," kata Choirul Anam lewat siaran pers, Minggu (30/1/2022).

"Termasuk di dalamnya juga istilah-istilah ketika kekerasan itu berlangsung. Misalnya, kayak 'mos', 'gas', atau 'dua setengah kancing'," imbuhnya.

Dua setengah kancing diduga menjadi kode pemukulan yang diarahkan ke area tubuh, khususnya area dada atau ulu hati.

Baca Juga: Surat Perjanjian Kerangkeng Bupati Langkat, Keluarga Diminta Tak Menutut jika Penghuni Meninggal

Lebih lanjut, Choirul Anam menyatakan pihaknya akan menelusuri dugaan praktik perbudakan modern di rumah tersebut. Salah satunya dengan mengundang ahli.

Sementara itu, setelah beberapa hari melakukan investigasi langsung di Langkat, Komnas HAM menghasilkan temuan mengejutkan. Setidaknya pernah terjadi kasus kekerasan yang mengakibatkan kematian di kerangkeng manusia tersebut.

"Jadi firm kekerasan terjadi di sana. Korbannya banyak. Termasuk di dalamnya kekerasan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan hilangnya nyawa ini lebih dari satu korbannya," tutur Choirul.  

Menurut Choirul, keterangan saksi soal adanya kekerasan yang menghilangkan nyawa ini, merupakan informasi yang solid.

Keterangan itu bukan cuma dari satu, namun juga dari beberapa pihak yang dikonfirmasi oleh Komnas HAM.

"Kami sudah mendalami. Informasi kami dalami dari berbagai pihak yang itu mengatakan bahwa memang kematian tersebut disebabkan tindak kekerasan," tuturnya.

Baca Juga: Ada Temuan Korban Tewas di Kerangkeng Bupati Langkat, Komnas HAM Sebut Lebih dari 1 Orang

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU