> >

PPP Desak BNPT Buka Data 198 Pesantren yang Terafiliasi dengan Teroris

Politik | 31 Januari 2022, 11:51 WIB
Wasekjen PPP Achmad Baidowi di Hotel Grand Sahid Jaya, Minggu (15/12/2019). (Sumber: tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Fraksi PPP DPR RI Achmad Baidowi mendesak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk membuka data 198 pondok pesantren yang terafiliasi dengan organisasi teroris.

"BNPT harus membuka data kepada publik nama-nama 198 ponpes yang dinilai berafiliasi dengan gerakan terorisme," kata pria yang karib disapa Awiek kepada wartawan, Senin (31/1/2022). 

Awiek meminta BNPT untuk mengedepankan transparansi ketika sudah membawa nama pondok pesantren tergabung ke dalam organisasi terlarang.

Baca Juga: BNPT Sebut Mahasiswa Potensial Terpapar Paham Radikal Terorisme, Ini Sebabnya

Ia menyesalkan sikap BNPT yang tidak terbuka ihwal data pondok pesantren yang diduga berafiliasi organisasi teroris.

"Transparansi data tersebut penting untuk menghindari kecurigaan antar sesama pesantren yang dapat mengganggu keberlangsungan pendidikan di lembaga tersebut," ujarnya.

Menurut dia, ketidakterbukaan data dari BNPT berpotensi melahirkan justifikasi publik bahwa pesantren menjadi bibit teroris. 

"Padahal, faktanya mayoritas pesantren mengajarkan Islam Rahmatan lil'alamin bukan mengajarkan terorisme," katanya.

Baca Juga: BNPT Kirim Tim ke Suriah hingga Filipina untuk Data WNI yang Jadi Simpatisan Teroris

Selain itu, pembukaan data kepada publik menghindari fitnah di masyarakat terhadap keberlangsungan pesantren. 

"Padahal pesantren sudah ratusan tahun mengabdi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kecerdasan umat, jauh sebelum Indonesia merdeka," katanya.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU