> >

Di Balik Sanksi PDIP untuk Arteria: Sudah Ada Beberapa Hal yang Memang Tidak Sesuai Adat Ketimuran

Berita utama | 20 Januari 2022, 09:50 WIB
Arteria Dahlan. (Sumber: Dok. Humas DPR)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencermati Arteria Dahlan sudah beberapa kali bersikap tidak pantas sesuai adat ketimuran.

Kali ini, PDIP menjatuhkan teguran keras kepada Arteria Dahlan terkait pernyataannya dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kejaksaan Agung.

Demikian Ketua DPP Badan Kehormatan Partai PDI Perjuangan Komaruddin Watubun mengungkapkan KOMPAS.TV, Kamis (20/1/2022)

“Pak Arteria sudah ada beberapa hal, berapa peristiwa yang terjadi selama ini, yang memang dinilai oleh publik tidak pantas dalam adat ketimuran kita. Oleh karena itu, khusus yang sekarang kita mempelajari dan memang itu dari sisi organisasi kita harus menjatuhkan sanksi organisasi,” kata Komaruddin Watubun.

Baca Juga: PDIP Beri Teguran Keras ke Arteria Dahlan, Sikapnya Dinilai Tak Pantas

Menurut Komaruddin, penggunaan bahasa daerah dalam rapat bukan lah kesalahan, karena sejauh ini dirinya juga kerap menggunakan bahasa daerah dalam forum-forum resmi.

Atas dasar itu, PDIP menegaskan penggunaan bahasa dalam konteks kebhinnekaan tidaklah sepatutnya berujung pada pemecatan dari jabatan.

“Kita pahami itu dalam konteks kebhinekaan kita, sebenarnya juga tidak harus ya, tidak harus sampai orang dipecat hanya karena menggunakan bahasa begitu. Oleh karena itu kita tiga partai ya kita ambil sanksi dalam bentuk teguran,” kata Komaruddin.

Komaruddin menuturkan, teguran terhadap Arteria Dahlan terkait pernyataannya yang menyinggung suku diberikan pagi ini sesuai AD/ART PDIP.

“Hari ini baru keluar, kemarin kan proses ya, kita tegur orang juga kan harus berdasarkan aturan partai ya. Fakta-faktanya di lapangan seperti apa, namanya juga kode etik dan dispilin organisasi ya, aspek kedisiplinnya dilanggar atau tidak? Etiknya dilanggar atau tidak?” katanya.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto: Arteria Dahlan Sudah Meminta Maaf

“Etik ini kan soal kepantasan kan, barangkali kita ini merasa pantas tapi kalau publiknya merasa tidak pantas berarti ya ini sesuatu yang tidak benar,” tambah Komaruddin.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan jika Arteria Dahlan sudah meminta maaf, tetapi hingga kini belum ada pernyataan langsung dari yang bersangkutan.

KOMPAS TV coba menghubungi Arteria Dahlan melalui pesan Whatsapp, namun hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban.

Seperti diberitakan, Arteria Dahlan pada rapat kerja dengan Kejaksaan Agung menyampaikan pesan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin agar menindak tegas Kajati yang rapat menggunakan bahasa sunda.

Pernyataan Arteria pun melahirkan respons, satu di antaranya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berpendapat pernyataan Arteria Dahlan melukai kebinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga: Panglima Santri Terusik, Ancam Geruduk DPR jika Arteria Dahlan Tak Minta Maaf ke Warga Sunda

“Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf ya kepada masyarakat Sunda di nusantara ini,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya.

“Tapi kalau tidak dilakukan pasti akan bereskalasi karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan,” katanya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU