Bahlil Minta Pilpres Ditunda, Demokrat: Ada Upaya Menjerumuskan Jokowi Bernasib Seperti Soeharto
Politik | 18 Januari 2022, 13:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana perpanjangan masa jabatan presiden kembali mengemuka setelah muncul pernyataan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Diketahui, Bahlil menyebutkan bahwa pelaku usaha rata-rata mengharapkan penyelenggaraan Pilpres 2024 ditunda. Pertimbangannya, karena terkait pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pengamat soal Bahlil Minta Pilpres Ditunda: Berbangsa dan Bernegara Tidak Hanya Kelola Aspek Ekonomi
"Kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir bagaimana proses demokrasi ini, dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan, itu jauh lebih baik," kata Bahlil dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (9/1/2022).
"Kenapa, karena mereka ini baru selesai babak belur dengan persoalan kesehatan. Ini dunia usaha baru naik, baru mau naik tiba-tiba mau ditimpa lagi dengan persoalan politik. Jadi itu hasil diskusi saya sama mereka.”
Selain itu, Bahlil mengatakan bahwa penundaan penyelenggaraan pemilu bukanlah sesuatu hal yang baru. Indonesia disebutnya pernah mengalami hal serupa pada era Orde Lama dan peralihan era Orde Baru ke Reformasi.
Baca Juga: Politikus Gerindra Desak Menteri Bahlil Beberkan Daftar Nama Pengusaha yang Minta Pilpres Diundur
Pernyataan Bahlil terkit penundaan Pilpres 2024 tersebut sontak menuai beragam respons dari sejumlah partai politik. Salah satunya Partai Demokrat.
Menurut Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, usulan penundaan pilpres itu tak ubahnya mempermalukan dan menjerumuskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Padahal, kata dia, Presiden Jokowi berulang kali telah menyampaikan penolakannya atas usulan perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.
"Apakah kini ada upaya menjerumuskan Bapak Joko Widodo agar bernasib serupa dengan Presiden Soeharto, dengan terus menggaungkan usulan tiga periode?" kata Herzaky dikutip dari Tribunnetwork pada Selasa (18/1/2022).
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Tribunnews.com