Pertama Sejak 1926, Kepengurusan PBNU Diisi Perempuan, Salah Satunya Alissa Wahid
Agama | 12 Januari 2022, 14:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Untuk pertama kalinya sejak Nahdlatul Ulama didirikan tahun 1926, PBNU diisi pengurus perempuan, lebih tepatnya para ulama perempuan.
Ada beberapa tokoh perempuan yang masuk dalam struktur baru PBNU masa bakti 2022-2027 yang dibacakan secara langsung oleh Ketum PBNU Gus Yahya, hari ini, Rabu (12/1/2022).
“Sejak awal didirikan sebenarnya tidak ada pembatasan di PBNU. Sekarang tokoh perempuan dimasukkan karena memang ada kebutuhan yang mendesak,” kata Gus Yahya, Rabu (12/1).
Beberapa perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di antaranya adalah di jajaran Mustasyar (penasihat) ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz; Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur); dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid.
Selain itu juga di jabatan A’wan (istilah untuk para ulama yang membantu jajaran Rais Syuriah-red) di antaranya; Nyai Nafisah Ali Masum; Nyai Badriyah Fayumi; serta Nyai Ida Fatimah Zaenal.
Lalu, pada level Tanfidziyah (eksesutif) ada nama Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur), sebagai Ketua bidang.
“Ada masalah-masalah besar terkait isu perempuan. Kita ajak tokoh perempuan yang paling tangguh dan kuat, seperti ibu Khofifah yang nanti akan kita andalkan juga adalah Ibu Alissa,” kata Gus Yahya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pengurus PBNU 2022-2027
Ulama Perempuan dan Peran di Organisasi NU
Sementara itu, dalam kesempatan ini, Alissa Wahid mengatakan bahwa memasukkan nama perempuan dalam jajaran kepengurusan PBNU merupakan terobosan yang sangat penting.
“Sejak awal NU kita sadari ruang perempuan sangat besar. Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga pengajian dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai,” ujar putri Gus Dur ini.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV