> >

Kasus Omicron Tembus 414 Orang, Kemenkes: Sebagian Besar Disebabkan Kedatangan Luar Negeri

Update corona | 10 Januari 2022, 16:15 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan tingginya angka kasus positif Covid-19 varian Omicron didominasi oleh kedatangan luar negeri. (Sumber: Tangkapan Layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan tingginya angka kasus positif Covid-19 varian Omicron didominasi oleh kedatangan luar negeri.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemenkes, sebanyak 13 persen positivity rate berasal dari kedatangan luar negeri sementara transmisi lokal hanya 0,2 persen.

"Kedatangan luar negeri 65 kali lebih tinggi dibandingkan dengan positivity rate transmisi lokal. Ini memperkuat hipotesa kami bahwa sebagian besar dari kasus positif yang terjadi saat ini disebabkan oleh kedatangan luar negeri," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (10/1/2022).

Sementara itu, Kemenkes mencatat per total jumlah terkonfirmasi Omicron saat ini mencapai 414 orang. Sebanyak 31 orang kasus adalah transmisi lokal dan sisanya pelaku perjalanan luar negeri.

Budi mengatakan, dari ratusan kasus tersebut hanya dua orang yang masuk dalam kategori sedang dan membutuhkan oksigen.

Hal ini menunjukan bahwa transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi dari varian Delta dengan jumlah kasus yang dirawat sedikit.

Baca Juga: Meski Omicron di Jakarta Tembus 400 Kasus, PTM 100 Persen Belum Ada Evaluasi Dihentikan

Berdasarkan catatan Kemenkes, saat ini ada 4 negara yang perlu diantisipasi lantaran angka kasus Omicronnya sedang tinggi. Negara tersebut meliputi Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.

Oleh sebab itu, Kemenkes mulai saat ini akan mengubah strategi layanan yang sebelumnya fokus ke Rumah Sakit (RS). Kini akan lebih fokus ke rumah.

"Strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser yang sebelumnya fokus ke RS sekarang fokus ke rumah. Karena bakal ada banyak orang yang kena dan tidak perlu ke rumah sakit," pungkasnya.

Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU