> >

PP Muhammadiyah: Melawan Covid-19 adalah Jihad

Agama | 8 Januari 2022, 15:05 WIB
Ilustrasi. Pekerja dari Rumah Sakit dengan pakaian pelindung menurunkan peti jenazah korban Covid-19 di pemakaman Cipenjo, Kabupaten Bogor. PP Muhammadiyah pun mengeluarkan pernyataaan, bahwa melawan dan menangani Covid-19 itu jihad (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman M.Kes, Sp.S dengan tegas menyatakan, melawan dan menangani pandemi Covid-19 sama saja seperti bentuk jihad.

Lebih lanjut, kata Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu, jihad melawan Covid-19 itu bentuknya jihad kemanusiaan.

Itulah yang membuat seluruh persyarikatan Muhammadiyah turun tangan agar pandemi ini segera berakhir.

“Bagaimana tidak jihad kemanusiaan, ketika kita mengawal agar orang tidak terserang Covid-19 ini kemudian terselamatkan nyawanya,” kata dokter Agus dalam keterangannya yang diterima KOMPAS.TV, Sabtu (9/1).

Ia lantas menjelaskan, barangsiapa menyelamatkan satu kehidupan, maka baginya mendapatkan pahala seperti menyelamatkan seluruh kehidupan.

Lebih lanjut, Dokter Agus, sapaan beliau, lantas mengatakan Muhammadiyah menghadapi pandemi Covid-19 dengan menerapkan tiga nilai, sebagai prinsip yang dijadikan rujukan saat pandemi.

Baca Juga: Dear Warga Muhammadiyah, Ini 4 Faktor Penting Menurut Ketum Haedar Nashir sebagai Refleksi 2021

Tiga Nilai Utama Muhammadiyah

Tiga nilai utama Muhammadiyah dalam melawan Covid-19, menurut Agus, yaitu sesuai dengan prinsip imaniah,  prinsip ilmiah yang benar, dan harokah (aktif bergerak).

Ia lantas menjelaskan, dalam nilai imaniah yang benar, Agus memberi contoh dulu saat awal pandemi Covid-19, melalui media sosial banyak banyak beredar pesan mempertanyakan mengapa harus pakai masker, sementara sakit atau tertular merupakan takdir dari Allah.

Tidak hanya itu, katanya, beredar informasi palsu (hoaks) soal vaksin di mana tak sedikit yang beranggapan bahwa vaksin merupakan konspirasi global serta telah disusupi 'micro chip'.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU