> >

Ngeri, Psikolog Forensik Sebut Teror Kepala Anjing untuk Bahar Smith Adalah Pesan Maut

Update | 2 Januari 2022, 11:19 WIB
Bahar Smith. Teror yang terjadi pada Bahar Smith berupa paket berisi kepala anjing diartikan sebagai pesan maut, dan penerimanya berisiko menjadi sasaran kekerasan. (Sumber: Kompastv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Teror yang terjadi pada Bahar Smith berupa paket berisi kepala anjing diartikan sebagai pesan maut, dan penerimanya berisiko menjadi sasaran kekerasan bahkan bisa berujung kematian.

Hal itu disampaikan oleh ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel. Dia menilai, ada pesan maut di balik pengiriman kepala anjing dan kepala kambing busuk itu ke Habib Bahar dan Razman Nasution.

"Apa lagi tafsiran yang bisa dibangun, kecuali bahwa tindakan sedemikian rupa adalah pesan maut,” jelasnya kepada Wartakotalive.com, Sabtu (1/1/2022).

Baca Juga: Viral Bahar Smith Debat dengan Danrem Surya Kencana, Komisi I: Danrem Bertindak Sesuai Tugasnya

“Penerima paket-paket itu dihadapkan pada risiko menjadi sasaran kekerasan yang bahkan bisa berujung pada kematian, jika bertindak-tanduk di luar keinginan si pengirimnya,” lanjut Reza.

Reza menambahkan, pihak pengirim boleh jadi dapat dikenai sanksi pidana berdasarkan pasal 335 KUHP.

Reza juga menyebut bahwa ada kemungkinan si pengirim bungkusan berisi kepala binatang memendam amarah, sakit hati, kebencian, atau perasaan-perasaan negatif lainnya.

"Pertanyaannya, mengapa suasana batin semacam itu diekspresikan dengan terlebih dahulu membunuh binatang lalu mengirimnya ke pihak penerima?" tanya Reza.

"Kaget, pasti. Sangat, bahkan. Tapi apakah kemudian si penerima merasa takut, belum tentu.”

Reza mengaku dirinya secara pribadi justru merasa pilu membayangkan binatang-binatang yang tak berdosa itu dimutilasi dengan begitu keji dan dijadikan sebagai simbol tentang kematian dalam keadaan hina-dina.

Dia juga berpendapat, kelakuan biadab para pelaku sangat kontras dengan potret dedikasi sekian banyak orang, misalnya di situs crowfunding.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : tribun news


TERBARU