Gus Yahya Bikin Parpol Berpikir Ulang untuk Dekati PBNU demi Politik
Politik | 1 Januari 2022, 15:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti politik Islam dari The Political Literacy, Muhammad Hanifudin, menilai terpilihnya Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU ke-34 di Lampung pada Desember lalu, membawa dampak yang signifikan, khususnya bagi partai politik (parpol).
Parpol-parpol, menurut Hanif, harus berpikir ulang untuk mendekati PBNU terkait dengan agenda politik yang mereka usung.
Gus Yahya dalam pandangan Hanif akan memagari PBNU dari unsur politik praktis. Itulah kenapa, parpol harus berpikir ulang untuk menggaet Nahdlyin, khususnya terkait politik elektoral.
“Gus Yahya lebih memilih untuk mendorong terwujudnya politik yang berbasis rasionalitas. Politik yang mengedepankan adu visi misi dan program nyata untuk kemajuan bangsa,” papar Hanif kepada KOMPAS TV via pesan WhatsApp, Jumat (31/12/2021).
Baca Juga: Gus Yahya di Haul Gus Dur: Mari Kita Bangun Gerakan Menghidupkan Gus Dur
Hanif juga menukil pendapat Gus Yahya tentang Khittah NU yang menyebutkan bahwa warga NU boleh berpolitik, tapi PBNU sebagai organisasi, tidak.
“Karena itu, statement Gus Yahya ini harus dapat dipahami oleh partai politik. Baik partai nasionalis, religius ataupun islamis,” tambanya.
Hanif pun berpendapat, para parpol jika ingin mendekati Nahdliyin harus membawa program yang jelas. Tidak lagi sekadar menggunakan kedekatan identitas NU semata.
“Masing-masing dapat mendekati warga NU, dengan membawa bukti kerja nyata dan berpihak pada kepentingan masyarakat dan bangsa,” tambahnya.
Baca Juga: Gus Yahya Tegaskan Tidak Mau PBNU Jadi Alat Politik Praktis, Apa Pun Partainya
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV