Premium dan Pertalite akan Dihapus, PKS: Pemerintah Jangan Berbisnis dengan Rakyat
Politik | 29 Desember 2021, 19:27 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Pemerintah mewacanakan akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan pertalite pada tahun 2022. Salah satu dalihnya karena kedua jenis BBM itu disebut tidak ramah lingkungan.
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri menyayangkan, pemerintah melakukan pendekatan bisnis ke rakyat dalam sebuah kebijakan.
Alih-alih menggunakan relasi rakyat dan pemerintah yang melayani, kebijakan itu lebih kental memaksa rakyat menjadi konsumen dan pemerintah sebagai juragan.
Baca Juga: Stok Dexlite dan Pertamina Dex di Atas 18 Hari, Bagaimana dengan Premium dan Pertalite?
"BBM itu kebutuhan dasar energi seluruh rakyat. Kebutuhan dasar mestinya memakai logika konstitusi, bukan logika bisnis. Pemerintah sebagai juragan ingin mendapatkan keuntungan lebih demi menutupi ketidakmampuan mengelola keuangan negara dan itu didapat dari memaksa rakyat membeli barang dagangannya yang lebih mahal dengan menghapus premium dan pertalite," kata Salim dalam keterangan tertulis, Rabu (29/12/2021).
Menurut dia, memaksa rakyat membeli BBM lebih mahal pada saat proses bangkit dari kesulitan pandemi adalah tindakan yang tidak berempati.
Bahkan, kini jelang pergantian tahun, banyak kebutuhan pokok terkerek naik tak karuan.
"Bahan pokok seperti telur, cabai, minyak goreng yang jadi kebutuhan pokok melonjak naik. Kini BBM subsidi akan dihapus dan masyarakat dipaksa membeli BBM yang lebih mahal."
"Rakyat ini sudah susah saat pandemi, mau bangkit perlahan, tapi diberi beban berat. Di mana hati nurani pemerintah," ujarnya.
Ia mengimbau kepada pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dengan tidak menambah beban baru pengeluaran rumah tangga dengan memaksa publik hanya membeli BBM jenis Pertamax yang harganya jauh lebih mahal.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV