RSPI Sulianti Saroso: 16 Pasien Omicron Ditempatkan di Blok Berbeda dengan Covid-19 Varian Delta
Berita utama | 29 Desember 2021, 16:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan, 16 orang yang diisolasi terkait Covid-19 varian Omicron ditempatkan di blok berbeda dengan pasien Covid-19 varian Delta.
“Yang khusus Omicron kita tempatkan di suatu tempat blok yang berbeda dengan yang lain, kita ada 3 Blok untuk mereka ini ya,” kata Mohammad Syahril dalam keterangannya, Rabu (29/12/2021).
Mohammad Syahril menuturkan jika pada akhirnya Omicron berkembang, RSPI akan mempersiapkan tempat untuk perawatan,
“Jadi RSPI ini kan sudah berpengalaman merawat pasien di gelombang 1, gelombang 2 pada bulan Juli yang lalu. Artinya kami seluruh tempat tidur memang didedikasikan untuk layanan pasien Covid-19,” katanya.
“Sehingga nanti kalau memang terjadi lonjakan kami sudah menyiapkan, menyiapkan tempatnya, sdm-nya, obat-obatan, alat pelindung diri, dan logistik yang lain,” ucapnya.
Dalam keterangannya, Mohammad Syahril menyampaikan hingga hari ini pihaknya melakukan isolasi terhadap 16 orang terkait Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: RSPI Sulianti Saroso Isolasi 16 Pasien Omicron, 9 Orang Positif dan 7 Lainnya Masih Tunggu Hasil
“Kemarin memang ada pasien yang dirujuk ke sini dengan transmisi lokal, transmisi lokal itu artinya tidak dari luar negeri, tidak dari mana-mana. Pagi sekitar jam 10-an, kemudian sorenya ada istrinya juga. Kalau yang laki-laki suaminya itu sudah conform Omicron, sementara istrinya masih probable, nunggu hasil,” kata Mohammad Syahril.
“Saat ini, pasien omicron yang ada di rawat di RSPI ini ada sejumlah 16, satu tadi confirm transmisi lokal sama istrinya probable ya, berarti dua, sementara yang 14 yang lain itu dari kasus impor, luar negeri, pernah kontak erat, 8 sudah diconfirm yang 6 nya probable,” tambahnya.
Di samping 16 orang yang dirawat karena positif Omicron, Mohammad Syahril mengatakan di RSPI Sulianti Saroso juga masih pasien Covid-19 varian Delta.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV