> >

Ini Strategi Kemendikbud Atasi Kualitas Pendidikan di Daerah Terpencil

Wawancara | 20 Desember 2021, 12:15 WIB

KOMPAS.TV - Dalam dua tahun Kemendikbud Ristek sudah meluncurkan 14 episode Merdeka Belajar yang mendorong transformasi kependidikan dan kebudayaan.

Dimulai pada episode pertama yang mengubah Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional, hingga episode ke-14 yang menghadirkan negara untuk menghapuskan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi.

Tak hanya itu laju transformasi juga terus berjalan meskipun dihadang pandemi dan program digitalisasi sekolah, peningkatan pelibatan pemangku kepentingan seperti pemda, swasta, dan orang tua juga terus diperkuat.

Selain itu peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru, pemberian kuota internet untuk membantu pembelajaran di masa pandemi juga tak luput menjadi sasaran perubahan yang diprioritaskan oleh Kemendikbud Ristek.

Baca Juga: Kemendikbud Ristek Keluarkan Berbagai Program Terobosan untuk Tahun 2022

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menjelaskan upaya dalam mengatasi kualitas pendidikan di daerah 3T (Terdepan,Terpencil dan Tertinggal). Salah satunya adalah mentransfer langsung dana bos ke sekolah-sekolah, sehingga mencegah penundaan.

Berikutnya membedakan dana bos per anak. Dimana biaya permurid akan dikalikan dengan indeks kemalahan, dengan ini sekolah di daerah 3T bisa menerima 50-100 persen lebih banyak dana bos.

Kemudian memprioritaskan distribusi TIK ke daerah-daerah terpencil. Nadiem juga menyebut, kedepannya Kemendikbud akan mengubah sistem karir guru, agar guru-guru yang mengajar di daerah mendapat bonus dari sisi karir.

Penulis : Natasha-Ancely

Sumber : Kompas TV


TERBARU