Omicron Sudah di Indonesia, Menkes Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Perketat Prokes
Update corona | 16 Desember 2021, 12:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan temuan kasus Covid-19 varian Omicron pada Kamis (16/12/2021).
Kendati begitu, Menkes mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, "tidak udah khawtir dan panik, tetep hidup seperti biasa," ungkap Budi dalam keterangan persnya, Kamis.
Budi meminta masyarakat tetap jaga kewaspadaan protokol kesehatan: memakai makser, jaga jarak, mengindari kerumunan.
Selain itu, Budi menekankan agara masyarakat mengurangi perjalanan ke luar negeri jika tidak penting, "karena penularan Omicron sangat cepat," ujarnya.
Dia memisalkan kasus yang terjadi Inggris, yang sebelumnya cuma 10 per hari, naik 100 per hari. Bahkan, kata dia, sekarang sudah 70 ribu sehari. Artinya, lebih tinggi dari puncak kasus di Indonesia pada Juli lalu yang mencapai 50 ribu per hari.
Baca Juga: Kemenkes Temukan 5 Kasus Probable Omicron, 2 WNI dan 3 WN China
Penemuan Omicron di Indonesia
Kasus Omicron pertama di Indonesia tersebut ditemukan pada seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet. Temuan itu berawal dari tiga pekerja yang terdeteksi positif Covid-19.
Awal mulanya, Kemenkes mendeteksi Pasien inisial N terkonfirmasi Omicron tanggal 15 Desember 2021. Pasien N adalah pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet.
"Pada 8 Desember 2021, samplenya diambil secara rutin oleh dokter Wisma Atlet. Ditemukan 3 pekerja terkonfirmasi positif, tapi yang positif Omicron ada 1 orang," kata Budi.
Ketiga orang tersebut tanpa gejala, tidak ada demam dan batuk-batuk. Mereka juga sudah dites PCR kembali dan hasilnya negatif.
Penulis : Hedi Basri Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV