Update Korban Erupsi Semeru: 34 Warga Meninggal, 16 Orang Hilang
Peristiwa | 7 Desember 2021, 13:43 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Korban meninggal dunia akibat awan panas erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terus bertambah. Kini tercatat sebanyak 34 orang.
Sebagaimana dilaporkan Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna, jumlah tersebut merupakan total dari data yang telah dihimpun hingga Selasa (7/12/2021) siang.
"Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna seperti diwartakan Antara, Selasa (7/12).
Menurutnya ada empat tim SAR gabungan yang melakukan operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik, yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.
"Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," tuturnya.
Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah akan Relokasi dan Bangun Lebih 2.000 Rumah Terdampak Erupsi Gunung Semeru
"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," tuturnya.
Sementara itu, melansir Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dari jumlah populasi yang terdampak bencana awan panas itu sebanyak 2004 orang mengungsi.
Ribuan orang pengungsi itu tersebar di tiga kecamatan, di Candipuro sebanyak 1.136 orang, Kecamatan Pasirian 563 orang, dan Kecamatan Pronojiwo 305 orang.
Detail lokasi yang dijadikan tempat pengungsian oleh warga, sebagai berikut:
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara