Panglima TNI Siapkan Posko Pengungsian Hingga Alat Berat untuk Evakuasi Korban Erupsi Semeru
Peristiwa | 5 Desember 2021, 17:09 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Usai menggelar rapat koordinasi, Panglima TNI bersama Gubernur dan Kapolda Jawa Timur serta Kepala BNPB melakukan pantauan udara lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
Salah satunya lokasi jembatan Gladak Perak yang terputus akibat terjangan lahar Semeru.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan telah mengirim alat berat dan tambahan personil guna membantu proses evakuasi.
Alat berat dan personil ini dibagi dalam dua pos, yaitu dari sisi Kabupaten Malang dan sisi Kabupaten Lumajang.
Baca Juga: UPDATE TERKINI: 13 Orang Meninggal Dunia akibat Erupsi Gunung Semeru
Hal itu disampaikan oleh Jenderal Andika usai meninjau dampak erupsi Semeru dari udara, Minggu (5/12/2021).
"Kita lihat sampai batas terbawah material yang berhenti, yang keluar dari gunung Semeru kemudian berhenti. Jadi secara umum intinya kita harus menangani dari dua sisi, dari sisi Lumajang sampai jembatan Gladak Perak, juga dari sisi Malang sampai Gladak Perak," ujar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa kepada wartawan, Minggu (5/12/2021).
Selain alat berat dan personil, Panglima TNI juga membantu alat pembersih air untuk pengungsian. Alat pendeteksi panas tubuh juga digunakan untuk mencari korban yang masih tertimbun.
"Kita juga membawa alat Live Locator atau Thermal Live Locator. Jadi alat untuk mendeteksi suhu tubuh, mencari orang yang masih hidup, yang tertimbun," kata Jenderal Andika.
TNI juga menyiapkan tempat untuk para pengungsi di markas Korem Lumajang.
Sementara, TNI juga menerjunkan tim medis dan dapur lapangan. Saat ini proses pencarian dan evakuasi korban masih terus dilakukan. Kondisi lokasi yang tertutup lahar dingin dan banyaknya potongan pohon serta puing material menjadi kesulitan petugas di lapangan.
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV