Bantu Penanganan Erupsi Gunung Semeru, PMI Kirim Bantuan dan Relawan
Peristiwa | 5 Desember 2021, 14:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan bantuan berupa kebutuhan dasar dan mengerahkan sejumlah relawan untuk membantu proses penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Ketua Umum PMI Muhammad Jusuf Kalla menyampaikan, untuk melengkapi respons yang sudah dilakukan, PMI juga menggelar rapat koordinasi antara PMI Pusat dan PMI Jawa Timur hari ini, Minggu (5/12/2021).
"Kami sudah menyiapkan sejumlah langkah dalam respon erupsi Semeru ini, yang utama kita mengirimkan kebutuhan dasar dulu, sesuai hasil kaji cepat. Kemudian evakuasi, layanan kesehatan, dan juga pendampingan pengungsi," terang Jusuf Kalla dalam siaran persnya, Minggu.
Baca Juga: Kepala BNPB Tiba di Lumajang, Pimpin Rapat Koordinasi Penanganan Korban Letusan Gunung Semeru
Pada tahap awal pengiriman bantuan, PMI mengirimkan paket kebersihan sebanyak 200 paket, 50 helai terpaulin, 200 selimut, 100 matras, 50.000 masker bedah, 20.000 masker kain, 2.000 pelindung wajah, 6 unit tenda, 7 unit truk tangki air, serta 350 pasang pakaian baru.
Jusuf Kalla menyampaikan, relawan PMI juga telah menyiapkan layanan dapur umum berkapasitas 2.000 bungkus per hari di Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Sementara itu, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Sumarsono mengatakan, relawan PMI dari Kabupaten dan Kota Malang, telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi warga.
Sekretaris PMI Kota Malang Tris Suryo menjelaskan, PMI Kota Malang sendiri telah mengirim 40 relawan dengan armada meliputi satu unit mobil operasional medan berat, dua unit ambulans, dan satu unit motor trail untuk membantu proses evakuasi warga.
"Tim rescue ini yang telah memiliki spesialisasi USAR juga bekerjasama dengan KSR Poltekes di Kota Malang," kata Tris.
Baca Juga: BNPB akan Kerahkan 3 Unit Helikopter untuk Penanganan Darurat Erupsi Gunung Semeru
Diketahui, Gunung Semeru memuntahkan lava dan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (4/12) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB.
Sebelumnya, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto melaporkan, total 13 orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Adapun yang baru teridentifikasi dua orang berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Mereka dirujuk ke RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.
Sementara itu, warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan; 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, 10 Kecamatan Terdampak, 902 Warga Masih Mengungsi
Penulis : Hasya Nindita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV