Erupsi Gunung Semeru, 10 Kecamatan Terdampak, 902 Warga Masih Mengungsi
Peristiwa | 5 Desember 2021, 12:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari melaporkan perkembangan terbaru dari peristiwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi Sabtu (4/12/2021) kemarin.
Berdasarkan informasi dari BNPB, setidaknya sebanyak sepuluh kecamatan terdampak letusan Gunung Semeru.
Terdapat dua kecamatan yang terdampak sebaran awan panas guguran yakni Kecamatan Pronojiwo yang meliputi Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supiturang.
"Serta Kecamatan Candipuro meliputi Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur," kata Abdul dalam siaran persnya, Minggu (5/12/2021).
Sementara itu sebanyak delapan kecamatan terdampak abu vulanik dari erupsi Gunung Semeru.
Baca Juga: Satu Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Semeru Diduga Akibat Hirup Abu Panas
Delapan kecamatan tersebut meliputi:
- Kecamatan Ampelgading meliputi Desa Argoyuwono.
- Kecamatan Tirtoyudo meliputi Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari.
- Kecamatan Pagelaran meliputi Desam Clumprit.
- Kecamatan Wajak meliputi Desa Bambang.
- Kecamatan Kepanjen meliputi Desa Panggungrejo dan Mojosari.
- Kecamatan Dampit meliputi Kelurahan Dampit.
- Kecamatan Bantur meliputi Desa Bantur dan Rejosari.
- Kecamatan Turen meliputi Desa Talok.
Lebih lanjut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat sebanyak 902 warga mengungsi di beberapa titik kecamatan.
Rinciannya, 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo. Lalu, 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.
Sementara, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV