Satu Korban Meninggal Dunia Erupsi Gunung Semeru Diduga Akibat Hirup Abu Panas
Peristiwa | 5 Desember 2021, 11:06 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV - Salah satu warga lanjut usia (lansia) di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, meninggal dunia diduga usai menghirup abu panas.
Pernyataan ini disampaikan Kaji Aman selaku Kakak Kandung dari warga yang meninggal dunia kepada jurnalis KOMPAS.TV, Sabtu (4/12/2021) malam.
Menurutnya, korban meninggal dunia dan menghirup abu panas ketika rumahnya roboh dan hendak menyelamatkan diri.
"Ya (meninggal) di lokasi, jadi rumahnya ambruk dia coba ke luar, pergi ke jalan. Tapi malah menghirup abu panas dan tidak kuat," kata Kaji Aman.
Kini, adik kandung Kaji Aman disemayamkan di ruang jenazah RSUD Dr. Haryoto sembari menunggu kesiapan keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru dilaporkan ada sebanyak 13 orang. Namun, baru dua orang yang berhasil diidentifikasi.
Pernyataan ini disampaikan Abdul Muhari Plt. Kapusdatin Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca Juga: Setelah Erupsi Semeru, Pakar: Warga Jangan Kaget Jika Ada Letusan di Sungai, Waspadai Banjir Lahar
"Info terakhir yang meninggal 13 orang, dua sudah teridentifikasi. Sebagian korban yang dirawat alami luka bakar," kata Abdul Muhari dalam program Breaking News KOMPAS TV, Minggu (5/12/2021).
Lebih lanjut, Muhari menyebutkan korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi bernama Poniyim dan Pawon Riyono dari Dusun Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV