Heboh soal Minta Penyandang Tuli Bicara, Risma: Tak Ada Niat untuk Memaksa, Buat Apa?
Peristiwa | 3 Desember 2021, 07:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma mengeklaim tak berniat memaksa penyandang tuli berbicara dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021.
Hal tersebut disampaikannya setelah mengikuti rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional di hari kedua di Kompleks Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta, Kamis (2/12/2021).
"Tidak ada niat saya untuk maksa-maksa. Buat apa juga saya paksa, itu pilihan," kata Risma.
Dia menuturkan hanya ingin mengetes alat bantu dengar yang diberikan Kementerian Sosial (Kemensos), serta ingin melatih mereka agar terbiasa bicara.
"Saya ingin tahu apakah alat yang saya bantu bisa berfungsi maksimal. Saya juga kan ingin tahu. Lalu apakah sebetulnya dia memang tunarungu atau tunawicara atau dua-duanya. Itu cara ngetesnya. Melatih untuk bicara," jelasnya.
Selain itu, dia mengaku hanya ingin seorang penyandang tuli tetap bisa berdaya saat mereka berada dalam keadaan bahaya.
Pasalnya saat masih menjadi Wali Kota Surabaya, ia menemukan kasus penyandang tuli menjadi korban pemerkosaan serta kasus penyandang tuli yang tenggelam saat bencana banjir, karena tidak bisa bersuara meminta tolong.
"Itu yang saya sedih, kenapa saya kemarin mengajarkan (berbicara). Minimal dia bisa bilang tolong," ucapnya.
Baca Juga: Ketika Risma Dikritik karena Paksa Tunarungu Bicara di Peringatan Hari Disabilitas Internasional
"Bagi saya saat dalam kondisi terdesak, dia bisa melakukan sesuatu untuk pengamanan dirinya. Itu yang paling penting. Jadi tidak ada niat untuk maksa-maksa (bicara)," tegasnya.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV