Serius Tangani Perubahan Iklim, Jokowi akan Pamer Hutan Mangrove kepada Para Pemimpin Delegasi G20
Berita utama | 2 Desember 2021, 15:23 WIBBALI, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo mengatakan, akan menunjukkan secara langsung hutan dan persemaian mangrove kepada para pemimpin delegasi Group of Twenty (G20) pada 2022.
Presiden Jokowi ingin membuktikan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam penanganan perubahan iklim.
Demikian Presiden Joko Widodo mengatakan saat meninjau Mangrove Conservation Forest di Pemogan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, pada Kamis (2/12/2021).
“Ini akan menunjukkan nantinya keseriusan kita merestorasi hutan mangrove, merehabilitasi hutan mangrove, merestorasi hutan gambut, dan merestorasi lahan-lahan kritis yang ada di negara kita,” ucap Presiden Jokowi.
“Saya kira komitmen itu yang ingin kita tunjukkan secara konkret, secara riil di lapangan. Nanti 20 kepala negara akan kita ajak semuanya ke sini.”
Baca Juga: Kunker ke Bali, Presiden Jokowi Tinjau Persiapan KTT G20
Mengutip keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengaku optimistis hutan mangrove yang merupakan kerja sama dengan berbagai pihak siap dikunjungi para pemimpin delegasi G20.
“Kita juga sudah mengundang para ahli untuk membahas terkait dengan persemaian mangrove yang akan kita bangun di sini,” kata Plt. Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Dyah Murtiningsih.
“Kita optimistis, yakin karena dengan bersama-sama dengan kementerian yang lain juga kita akan bersama-sama membangun, sehingga pada saatnya pada bulan Oktober kita sudah akan siap untuk menerima kunjungan dari anggota G20,” tambahnya.
Dyah bercerita, Tahura (Taman Hutan Raya) Ngurah Rai ini dulunya adalah tambak terbuka pada tahun 1992.
Baca Juga: Pimpinan MPR Minta Jokowi Pecat Sri Mulyani, Pratikno: Itu Kan Urusannya Presiden!
Kini dengan penanganan optimal, telah menjadi hutang mangrove yang terbangun baik.
“Kalau kita melihat Tahura (Taman Hutan Raya) Ngurah Rai ini dulunya adalah tambak terbuka tahun 1992 dengan upaya yang sangat maksimal sehingga lokasi ini ataupun Tahura ini mangrovenya bisa terbangun dengan baik,” lanjutnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana saat meninjau hutan mangrove tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV