Perbandingan Varian Delta dengan Omicron, Mana yang Lebih Parah? Ini Kata Guru Besar FK UI!
Wawancara | 27 November 2021, 22:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengidentifikasi varian baru Covid-19 dari afrika Selatan.
Varian Covid-19 ini diberi nama Omicron.
WHO pun menetapkan varian ini perlu diwaspadai, lantaran tingkat penularan yang tinggi.
Omicron menjadi perhatian WHO karena terbukti menurunkan efektivitas vaksin.
Di Afrika Selatan, varian Omicron membuat lonjakan kasus Covid-19 naik signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Tak hanya itu, WHO menyebut ada 30 mutasi pada varian ini.
Lantas, bagaimana Indonesia mengantisipasi kemunculan varian baru Covid-19 B11529 "Omicron" yang tengah tingkatkan kewaspadaan dunia?
Kompas TV akan bahas bersama Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting; serta Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga merupakan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama.
Varian Omicron diklaim menurunkan efikasi vaksin, strategi apa yang sedang disusun untuk menangkal varian baru ini?
Lalu, varian ini juga disebut mempengaruhi diagnostik dan terapi bagi orang yang terinfeksi; perlukah ada penelitian terapi baru dan alat deteksi baru?
Baca Juga: Ancaman Varian Baru Covid-19 Omicron B11529 dari Afrika, Indonesia Tak Tutup Akses WNA
Selain memperketat pintu masuk kedatangan internasional, apa lagi yang disiagakan pemerintah untuk mencegah varian baru Omicron masuk ke Indonesia?
Varian ini sudah dilaporkan di Hongkong; kita ketahui, banyak pekerja migran Indonesia yang bekerja di sana.
Bagaimana memastikan mereka terbebas dari varian Omicron, terutama bagi mereka yang pulang ke Indonesia saat libur Natal dan tahun baru (Nataru)?
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV