Cerita Jenderal Dudung Abdurachman, Ingin Jadi Perwira TNI usai Kue Jualannya Ditendang Tentara
Sosok | 24 November 2021, 14:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jenderal Dudung Abdurachman resmi mengemban tugas sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik pada Rabu (17/11/2021).
Perwira tinggi TNI ini sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad.
Jenderal Dudung Abdurachman merupakan alumni Akademi Militer tahun 1988 dari kecabangan infanteri.
Ketika remaja, ia harus turun tangan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sebab ayahnya meninggal ketika Dudung duduk di bangku SMP pada 1981.
Anak keenam dari delapan bersaudara ini harus membantu ibunya mencari uang.
Dengan mengayuh sepeda, ia mengantar koran ke rumah para pelanggan sejak pukul 04.00 WIB.
Hal itu disampaikan oleh Dudung kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, dalam video yang tayang di kanal YouTube Kompas.com pada 13 April 2021.
"Sepeninggal bapak saya, ibu saya ini kan ya secara ekonomi ya namanya pensiunan janda PNS. Akhirnya untuk menopang kehidupan itu saya jualan koran, saya nganter koran, loper koran, pakai sepeda," ujar Dudung Abdurrachman, dalam wawancara tersebut yang dikutip Rabu (24/11/2021).
Dudung bahkan mengaku sengaja memilih sekolah pada siang hari sehingga dapat membantu sang ibu.
Usai mengantar koran, Dudung lanjut membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam salah satunya sekitar pukul 08.00 WIB.
Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, Dudung dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu.
Namun, suatu ketika, petugas yang berjaga merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung.
"Heh sini kamu, kamu enggak lapor-lapor dulu," Dudung menirukan ucapan sang tentara kala itu padanya.
"Ditendanglah kue itu, ada 55 biji, menggelundung," lanjutnya.
Saat itulah, muncul keinginan Dudung Abdurrachman untuk menjadi perwira tinggi.
Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung sambil tertawa.
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV