Jokowi Ungkap Boroknya Pertamina Hingga PLN: Saya Kadang Ingin Marah!
Peristiwa | 20 November 2021, 18:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, banyak sekali pihak yang ingin berinvestasi di Pertamina dan PLN. Namun, hal itu terhambat birokrasi dan sistem di BUMN sendiri.
Hal itu disampaikan oleh Jokowi ketika memberikan arahan kepada direksi dan komisaris Pertamina dan PLN di Istana Negara, Sabtu (20/11/2021).
"Saya melihat sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina, ke PLN, ini antre dan banyak sekali, tapi ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan juga ada di BUMN kita sendiri," ujar Jokowi.
Bahkan, Jokowi menegaskan bahwa dirinya ingin marah karena sesuatu yang mudah tetapi sulit dilakukan alhasil tidak berjalan.
Baca Juga: Jokowi Dapat Pujian dari Pemimpin UEA, Indonesia Dinilai Kini Lebih Cepat, Beda dari Sebelumnya
"Terus (terang) saya ini orang lapangan ya, saya kadang ingin marah untuk sesuatu yang saya tahu, tapi kok sulit banget dilakukan. Sesuatu yang gampang tapi kok sulit dilakukan, kok sulit? Enggak jalan-jalan," tegasnya.
Jokowi pun meminta kondisi-kondisi seperti itu harus terus diperbaiki dengan profesionalisme dari jajaran komisaris dan direksi BUMN.
Jokowi mengingatkan, setiap penugasan harus dihitung konsekuensinya, baik oleh Pertamina maupun PLN.
"Bagi PLN dari tarif seperti apa, bagi Pertamina terutama untuk premium dan LPG seperti apa, dan itu disampaikan transparan dan terbuka," kata Jokowi.
"Blak-blakan dengan angka-angka, dengan kalkulasi, dengan hitungan, tapi yang logis, karena penugasan terus wah mikirnya tidak dicek, enggak dikontrol," lanjutnya.
Artinya, kata Jokowi, Pertamina dan PLN harus menjaga tata kelola dari setiap penugasan dari pemerintah.
Jokowi pun meminta kedua perusahaan pelat merah itu tidak bersembunyi di balik penugasan.
"Jangan, sekali lagi jangan numpangi, jangan bersembunyi atas nama penugasan sehingga tata kelolanya tidak efisien, procurement-nya tidak benar, ini yang harus dihindari dengan namanya penugasan itu," jelas Jokowi.
#Jokowi #BUMN #Ahok
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV