Pengamat: Penolakan Terhadap Moeldoko Indikasi Pudarnya Kepercayaan
Peristiwa | 19 November 2021, 19:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kedatangan Kepala staf Presiden (KSP) Moledoko yang ditolak peserta aksi Kamisan yang digelar di Taman Signature, Semarang, Kamis (18/11/2021) merupakan hal yang memalukan.
Hal itu disampaikan pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga. "Sebagai pejabat negara Moeldoko sudah sama sekali tidak dihormati oleh peserta aksi Kamisan.
Penolakan itu berkaitan dengan pudarnya kepercayaan peserta aksi Kamisan terhadap Moeldoko," kata Jamiluddin, Jumat (19/11/2021).
Hal itu mengindikasikan Moeldoko bukan sosok yang dipercaya, sehingga kehadirannya tidak dibutuhkan.
Menurut Jamiluddin, terlihat ada gap antara pejabat dengan rakyat. Gap ini tentu tidak seharusnya terjadi di negara demokrasi.
Baca Juga: Moeldoko Diusir Pendemo: Saya Hormati Sikap Pengunjuk Rasa!
"Gap tersebut juga akan memutus komunikasi antara pejabat dan rakyat. Hal ini akan semakin menjauhkan rakyat dengan pemimpinnya.
Celakanya, ketidakpercayaan itu tertuju kepada Moeldoko, salah satu pejabat yang dinilai dekat dengan presiden," tambahnya.
Jamiluddin menambahkan, ketidakpercayaan itu tentu dapat berhimbas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masyarakat akan menilai, kalau orang dekat presiden saja tidak dipercaya masyarakat, bagaimana dengan pejabat negara yang jauh dengan presiden ?
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV