Deret Pernyataan Berani Letjen Dudung Abdurachman, Hadapi Rizieq hingga Gatot Nurmantyo
Berita utama | 17 November 2021, 12:44 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Letnan Jenderal Dudung Abdurachman dipastikan akan menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Menanggalkan jabatan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen Dudung Abdurachman akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa.
Berkisah tentang perjalanan kariernya, Dudung Abdurachman mengungkapkan ada dendam di balik pilihannya menjadi seorang perwira TNI.
Ketika kecil, Dudung berdagang kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat. Suatu hari, dirinya menyelonong masuk tanpa melapor sehingga membuat penjaga geram.
Penjaga itu kemudian menendang puluhan kue-kue yang hendak dijual Dudung hingga berhamburan.
Dudung kaget bercampur sedih menerima perlakukan dari perwira itu. Namun perlakuan itu, justru membuat Dudung bertekad menjadi perwira TNI yang baik bagi rakyat.
Baca Juga: Sederet Kontroversi Dudung Abdurachman, KSAD Anyar yang Dilantik Presiden Jokowi Hari Ini
“Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pingin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah,” kata Dudung kepada Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam video BEGINU S2 EPS6: Dudung Abdurachman, Loper Koran dan Keberanian Bersikap Jenderal TNI.
Kini, nama Letjen Dudung Abdurachman dikenal publik sebagai perwira TNI karena keberanian dan ketegasannya.
Sejumlah keberanian itu dengan lantang disampaikan Dudung yang merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri, antara lain:
Dudung Berani Hadapi Rizieq Shihab dan FPI
September 2020, kepulangan M Rizieq Shihab membuat Jakarta dipenuhi dengan spanduk dan baliho berlogo FPI.
Setidaknya sudah 900 spanduk yang menampilkan gambar Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.
Dudung pun mengingatkan kepada Rizieq dan FPI agar tidak mengganggu persatuan di wilayah Jakarta.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV