Politikus PKS: Seharusnya Densus 88 Tangkap KKB di Papua, bukan Malah Menyasar ke Ustaz
Politik | 17 November 2021, 10:40 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menyoroti penangkapan sejumlah ulama dan tokoh muslim, seperti Farid Okbah, Nain An Najah, dan Anung Al-Hamat oleh penyidik Densus 88, Selasa, (16/11/2021) kemarin.
Ia mengimbau kepada Densus 88, TNI dan Polri dan Pemerintah agar dalam menanggulangi terorisme juga mempertimbangkan faktor objektifitas.
“Sebab, sebagian besar tokoh dan penceramah muslim di Indonesia tidak pernah mengangkat senjata atau membeli senjata dari oknum aparat yang dipakai oleh gerakan separatis, apalagi sampai mendirikan negara yg berpisah dari NKRI,” kata Nasir dalam keterangan tertulis, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Terseret Kasus Terorisme, Ketum PDRI Farid Okbah Ditangkap Tim Densus 88
Politikus PKS itu membandingkan dengan KKB yang telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah pada April 2021 lalu.
KKB itu, tambahnya, membunuh aparat TNI dan Polri, rakyat sipil, tenaga kesehatan, membakar pasar, Puskesmas, sekolah, dan gedung pemerintah.
Namun sayangnya, Densus 88 dan pasukan khusus TNI yang bertugas menanggulangi teroris seolah tak berdaya.
“Publik bingung, kok ada organisasi yang sudah dinyatakan sebagai teroris dengan leluasa membunuh dan meneror aparat dan rakyat. Sementara mubalig dan tokoh muslim diciduk dan dicurigai sebagai bagian kelompok terorisme. Dimana keadilan hukumnya?” kata Nasir.
Menurut dia, yang juga pernah menjadi anggota Pansus RUU Terorisme, pasal 28 ayat (1) UU 5/2018 memang memberikan hak kepada penyidik untuk melakukan penangkapan terhadap setiap orang yang diduga melakukan tindak pidana terorisme.
Namun dalam kasus penangakapan kemarin, Densus 88 harus memberikan penjelasan yang transparan atas penangkapan tersebut.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV