Sejarah Warna Ungu pada Korps Marinir TNI Angkatan Laut
Update | 15 November 2021, 18:58 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Korps Marinir yang merupakan pasukan khusus TNI Angkatan Laut (TNI AL) memiliki ciri khas berupa baret berwarna ungu.
Warna ungu pada baret pasukan Marinir memiliki filosofi yang terinspirasi dari bunga bougenville atau kembang kertas.
“Warna ungu juga diilhami oleh bunga Bougenville, yang selalu gugur sebelum layu, hal ini melambangkan pengabdian prajurit Korps Marinir selalu siap berkorban jiwa raga demi keutuhan dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” demikian tertulis dalam laman resmi Korps Marinir.
Baca Juga: KSAL Minta Jangan Ragukan Loyalitas Marinir, Wakil Ketua DPD: Itu Nilai-Nilai Perjuangan
Berikut kronologi warna ungu pada Korps Marinir:
- Tahun 1958
Warna ungu dikenakan oleh personel Korps Marinir, yang waktu itu masih bernama KKO, berupa pita sebagai kode pengamanan saat operasi pendaratan di Padang, Sumatera Barat, dalam rangka Operasi 17 Agustus.
- Tahun 1961
Untuk pertama kalinya baret warna ungu dikenakan oleh Batalyon 1 KKO-AL dalam Operasi Alugoro di Aceh. Baret tersebut kemudian dilengkapi dengan emblem, yang pertama kalinya berbentuk segi lima berwarna merah dengan lambang topi baja Romawi dan dua pedang bersilang di tengahnya.
Emblem tersebut dipasang pada bagian kiri depan baret.
- Tahun 1962
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV