[FULL] Penjelasan Anies Baswedan soal Banjir Jakarta Surut dalam Enam Jam
Peristiwa | 14 November 2021, 18:56 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan banjir di Jakarta surut dalam waktu enam jam. Anies menyebut bahwa pompa-pompa telah disiapkan di kawasan yang tergenang.
"Pompa-pompa disiapkan untuk sebuah kawasan yang tergenang untuk bisa ditarik, dikeringkan dengan target operasi 6 jam sesudah hujan berhenti atau 6 jam sesudah sungai surut," kata Anies kepada wartawan saat menghadiri acara Kesiapsiagaan PMI DKI Jakarta hadapi La Nina di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021).
Meski demikian, Anies menyebut kalau sungai yang tidak surut menyebabkan aliran air terus berjalan.
Baca Juga: Jakarta Masuk Jajaran Kota dengan Respons Covid Terbaik di Dunia, Ini Kata Anies
"Sering kita temukan sungainya tidak surut, karena itulah menjadi lama, karena aliran airnya masih terus berjalan. Tapi begitu sungai surut maka kita targetkan 6 jam untuk bisa tempat itu kering," ujarnya.
Di sisi lain, Anies meminta petugas juga sigap dalam mengevakuasi warga menuju pengungsian. Secara tegas, anies menjamin tenda-tenda pengungsian yang disiapkan sesuai dengan standar protokol kesehatan COVID-19.
"Karena itu, ada tenda-tenda untuk warga tinggal dan tendanya disiapkan saat ini sesuai dengan kondisi pandemi sehingga menghindarkan penularan jika sampai ada kasus di tempat-tempat yang sedang mengalami isolasi," jelasnya.
"Jadi itu targetnya, kita bekerja dengan ukuran satu keselamatan, dua kecepatan,” lanjut Anies.
Di akhir pernyataannya, Anies menambahkan agar bukan hanya Jakarta, tetapi semua wilayah di Indonesia ikut mengantisipasi banjir.
Pasalnya, menurut Anies, banjir tidak hanya melihat wilayah administratif berdasarkan KTP.
"Saya ingin menyampaikan kepada semua bahwa harapan untuk bersiaga itu jangan hanya di wilayah Jakarta tapi semuanya karena la nina ini tidak milik alamat KTP. Dia terjadi fenomena global yang dampaknya terjadi pada kita juga," pungkas Anies.
Editor: Faqih Fisabilillah
Penulis : Desy-Hartini
Sumber : Kompas TV