Jelang Gelaran WSBK di Sirkuit Mandalika, Warga Masih Menuntut Pelunasan Ganti Rugi Pembebasan Lahan
Peristiwa | 13 November 2021, 13:45 WIBNUSA TENGGARA BARAT, KOMPAS.TV - Dibukanya boks motor Ducati, jelang ajang balapan World Superbike Championship, di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, menuai polemik.
Sempat diduga ilegal, mendapat kecaman warganet, serta sorotan media asing, Ducati justru membantah laporan media asing yang menyebut bos Ducati marah besar.
Mereka justru tidak sabar ingin segera berkunjung ke Indonesia dan bertemu para penggemar, dalam gelaran Superbike.
Namun, pihak Bea Cukai mengklaim, proses pengecekan dengan membuka boks kargo, sudah sesuai prosedur.
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, menyebut penjelasan resmi dari Ducati membuat polemik ini menjadi jelas.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, saat ini apapun bisa menjadi viral di media sosial.
Tidak ada pelanggaran saat membuka boks, namun yang dilanggar adalah etika perekaman video saat pemeriksaan berlangsung, dan menjadikannya konten di media sosial.
Namun jelang penyelenggaraan event kelas dunia, masih ada permasalahan lahan yang tak kunjung rampung.
Yakni belum adanya uang penggantian lahan, dan aksi protes warga dari dalam kampung pun terjadi.
Salah satu keluarga, bahkan menuliskan poster meminta ganti rugi atas lahannya dan meminta Presiden menuntaskan seluruh masalah lahan di Sirkuit Mandalika.
Terkait hal ini, Jokowi menjawab dengan janjinya untuk menyelesaikan persoalan lahan puluhan warga yang masih bertahan di tanahnya.
Jokowi pun langsung meminta Menteri BUMN, Erick Thohir, yang ada di lokasi untuk menyelesaikan masalah lahan itu.
Meski persoalan masalah lahan belum tuntas, namun diharapkan janji Presiden bukan sekedar janji.
Warga menanti penuntasan lahan mereka.
Kini, Sirkuit Mandalika tengah menggelar ajang kejuaraan kelas dunia, yakni Asia Talent Cup 2021 mulai 12 hingga 14 November, dan World Superbike Championship pada 19 hingga 21 November mendatang.
Serta gelaran Moto GP di tahun depan.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV