Durasi Tidur yang Sedikit Bisa Sebabkan Penyakit? | AYO SEHAT
Kesehatan | 11 November 2021, 18:28 WIBKOMPAS.TV - Kalau membahas tentang tidur siang, ternyata aktivitas ini menjadi tradisi atau budaya di beberapa negara, antara lain Spanyol.
Tradisi tidur siang di negara ini disebut dengan Siesta.
Masyarakat di Spanyol meluangkan waktu 2 sampai 3 jam pada siang hari untuk beristirahat.
Ini dilakukan untuk menghindari teriknya matahari saat bekerja di musim panas.
Selanjutnya Yunani, negara ini juga memiliki kebiasaan yang sama yang dalam kebudayaan Yunani disebut dengan mesimeri.
Istilah ini merupakan gabungan dari dua frasa yang bermakna "waktu senyap" dan "tengah hari, dan biasanya mesimeri dilakukan antara pukul 2 siang, hingga pukul 4 sore hari.
Hingga saat ini, mesimeri masih dipraktikan di berbagai tempat di yunani.
Baca Juga: Temani Pengobatan SBY di AS, AHY: Kondisi Kesehatan Pak SBY Saat Ini Stabil
Dari benua Asia, ada Jepang dengan tradisi tidur siang yang disebut inemuri.
Di negeri matahari terbit itu, tidur siang saat bekerja dianggap pertanda ketekunan.
Dan bukti bahwa seseorang telah bekerja dengan keras hingga kelelahan.
Jadi jangan heran kalau berkunjung ke jepang, kamu akan menjumpai orang-orang jepang yang tertidur di kendaraan dan di tempat-tempat umum.
Membahas mengenai tidur, menurut Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Dokter Rimawati Tedjasukmana, kualitas tidur itu dilihat dari durasi tidur dan juga dari kualitasnya sendiri.
Terkadang orang-orang dijaman modern ini lebih memilih bekerja atau produktif sehingga durasi tidurnya sedikit, dan itu merupakan hal yang salah.
Durasi tidur yang sedikit itu juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit.
Kualitas tidur juga penting, kalau durasi tidurnya lama tetapi kualitas tidurnya jelek seperti sering terbangun saat tidur, itu sama saja tubuh kita tidak tidur.
Baca Juga: Korban Body Shaming Perlu Speak Up | AYO SEHAT
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV