Ini Peran 5 Pelaku Pencurian Besi Kereta Cepat Jakarta Bandung yang Buat Kerugian Rp1 Miliar Lebih
Hukum | 10 November 2021, 22:49 WIB"Ini kemudian dipergoki oleh sekuriti yang curiga karena ada aktivitas di batas luar pagar," ujar Erwin di Mapolres Jaktim, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: 111 Ton Besi Proyek Kereta Cepat Dicuri, Polisi Curigai Keterlibatan Pegawai Wika
Erwin menjelaskan hasil pemeriksaan diketahui pencurian besi untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah dilakukan sejak Juli hingga Oktober 2021.
Namun aksi tersebut digagalkan petugas keamanan pada 30 Oktober 2021 lalu. Dalam lima bulan belakangan, komplotan pencuri itu sudah berhasil menjual 111.081 kilogram besi dengan kerugian mencapai lebih dari Rp1 miliar.
Besi hasil curian dijual secara eceran kepada seorang penadah yang sudah diketahui identitasnya. Menurut Erwin, penadah besi curian ini berlokasi di Jakarta.
"Sama pelaku besi dijual begitu saja lewat penadah. Ditimbang terus dijual. (Penadah) bukan industri, tetapi perorangan," ujar Erwin.
Baca Juga: Faisal Basri: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai Kiamat Tidak Balik Modal
Dugaan peran orang dalam
Erwin menjelaskan saat melakukan aksinya, komplotan pencuri ini bergerak dengan bebas.
Karena itu, pihaknya curiga ada keterlibatan orang dalam yaitu pegawai PT Wika dalam kasus pencurian besi kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.
Pihaknya telah menjadwalkan pemanggilan pihak PT Wika untuk mengungkap dugaan keterlibatan orang dalam di kasus pencurian besi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca Juga: Pemerintah Pakai Rp4,3 Triliun Uang APBN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Pemanggilan pihak PT Wika sebagai saksi ini akan dilakukan setelah audit yang dilakukan perusahaan plat merah tersebut selesai.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV