Jakpro Jelaskan Alasan Uang Komitmen Formula E Jakarta Turun dari Rp 2,3 Triliun Jadi Rp 560 Miliar
Peristiwa | 10 November 2021, 09:49 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro sekaligus Managing Director Formula E, Gunung Kartiko, menjelaskan alasan mengapa biaya komitmen atau commitment fee Formula E di Jakarta bisa turun dari Rp 2,3 triliun menjadi Rp 560 miliar.
Ia menjelaskan, setelah pihak Jakpro bernegosiasi dengan Formula E Operation (FEO) untuk meminta pengurangan, uang komitmen Formula E di Jakarta berhasil turun.
"Kami negosiasi via online setiap malam beberapa hari kami lakukan negosiasi dan alhamdulillah hasilnya cukup positif," kata Gunung dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/11/2021).
Negosiasi berhasil, kata Gunung, karena pihak Jakpro menegaskan mengenai kondisi pandemi Covid-19 di Jakarta.
Baca Juga: Lokasi Sirkuit Formula E Belum Ditetapkan, Jakpro Masih Cari Sponsor untuk Bayar Biaya Komitmen
Alasan tersebut diterima oleh FEO karena pandemi Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia sehingga FEO setuju untuk memenuhi permintaan pengurangan biaya komitmen.
"Momen (pandemi) ini yang sebenarnya kami pakai pada saat kami menegosiasi kepada FEO," kata Gunung.
Dia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta berhasil meyakinkan pihak FEO agar uang komitmen yang sudah disetorkan bisa dijadikan biaya untuk tiga tahun penyelenggaraan.
DKI Jakarta sudah menyetorkan uang senilai 31 juta poundsterling atau setara Rp 560 miliar untuk uang komitmen tahun 2019/2020 dan 50 persen dari pembayaran penyelenggaraan 2020/2021. Uang komitmen tersebut, kata Gunung, bisa digunakan untuk tiga tahun penyelenggaraan.
"Sebelumnya bisa 1,5 tahun jadi bisa menjadi tiga tahun yaitu 2022, 2022 dan 2024," ujar dia.
Baca Juga: Pemprov DKI Serahkan Dokumen Formula E ke KPK, Wagub DKI: Kami Dukung Pemberantasan Korupsi
Tetapi, kata Gunung FEO masih meminta tambahan biaya komitmen sebesar 5 juta poundsterling. Untuk memenuhi pembayaran tersebut, Gunung menyebut akan mencari dana melalui mekanisme sponsorship dan tidak membebani Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Kami juga harus nambah di situ, tapi tidak banyak ditambah 5 juta , di mana lima juta ini merupakan dana sponsor jadi tidak ada APBD sama sekali," kata Gunung.
Penulis : Hasya Nindita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV