Sebelum PT GSI Berdiri, Pemegang Saham Sempat Usulkan Menjadi Yayasan
Sosial | 7 November 2021, 22:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasyid buka suara terkait polemik tes polymerase chain reaction (PCR) yang melibatkan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).
Menurut Arsjad, sebelum PT GSI berdiri ada usulan untuk menjadikannya sebagai yayasan.
Penjelasan Arsjad tersebut disampaikan melalui Zoom meeting dengan sejumlah jurnalis Kompas Gramedia Grup, Minggu (7/11/2021) malam.
Arsjad yang juga merupakan pemegang saham PT GSI tersebut mengatakan, PT GSI berdiri setelah dia dan sejumlah rekannya melihat kondisi di awal pandemi. Saat itu pelaksanaan tes PCR memakan waktu berhari-hari.
Baca Juga: Heboh Polemik Bisnis PCR PT GSI, Dua Pemilik Saham Angkat Bicara
Hal itu disebabkan jumlah sampel yang harus dites tidak seimbang dengan jumlah mesin atau alat PCR.
Bahkan, waktu itu ada yang hasil tes PCR-nya belum keluar tetapi orangnya sudah harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Arsjad dan beberapa rekannya mulai memikirkan agar Indonesia menambah mesin tes PCR. Dia pun mencari tahu negara mana saja yang memiliki teknologi memroduksi mesin PCR.
“Saat itu semua negara ingin punya mesin,” jelasnya.
Arsjad kemudian menghubungi sejumlah rekan dan kenalannya yang merupakan pengusaha, termasuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan mengajak mereka bergabung untuk melaksanakan niatnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV