Kenali 5 Ciri Lingkungan Kerja yang Toksik, Termasuk Kerja Lebih dari 8 Jam
Gaya hidup | 5 November 2021, 16:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Produktivitas pekerja atau karyawan dalam sebuah perusahaan sejalan dengan lingkungan kerja. Jika lingkungan kerja mendukung, akan berdampak baik bagi perusahan dan juga pekerja.
Sebaliknya, apabila lingkungan kerjanya toksik atau beracun, output kerjanya pun tidak akan begitu maksimal. Sehingga, lingkungan kerja sangat menentukan capaian sebuah perusahaan dan pekerjanya.
Guna menghindari atau meminimalisir lingkungan kerja yang toksik, berikut 5 ciri yang bisa dijadikan tolok ukur di tempat kerja Anda.
Namun sebelum ke sana, mari mengenal terlebih dahulu apa itu toksik.
Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary, kata toksik berasal dari bahasa Inggris toxic (adj) yang berarti (a) mengandung racun, dan (b) dalam konteks informal, dapat bermakna seseorang dengan kepribadian yang tidak menyenangkan, terutama dalam hal mengendalikan atau memengaruhi orang lain dengan cara yang tidak jujur.
Baca Juga: Ternyata Workaholic atau Gila Kerja Juga Toxic, Ini Cara Hindarinya
Berangkat dari definisi dan pemahaman tersebut, kita perlu mengenali ciri-ciri apa saja yang menandakan lingkungan kerja kita bersifat toksik seperti dilansir dari artikel Agnes Setyowati, seorang dosen Universitas Pakuan, Bogor dan pertama kali dipublikasikan di Kompas.com:
1. Budaya feodalisme di lingkungan kerja
Budaya feodalisme di lingkungan kerja dapat dilihat dari mereka yang memanfaatkan posisinya sebagai atasan untuk menindas mereka yang berada di bawah kendalinya.
Parahnya, para penganut kultur feodal kerap menganggap orang-orang yang potensial sebagai ancaman yang membahayakan posisi mereka di perusahaan.
Alih-alih memotivasi, mereka kerap memiliki kecenderungan untuk sebisa mungkin menghambat jenjang karir rekan sejawat.
2. Pimpinan otoriter
Salah satu hal yang membuat kita nyaman berada di suatu tempat kerja adalah sosok pimpinan yang inklusif, jujur, tegas, cerdas, dan memiliki leadership yang baik.
Figur pimpinan dengan kualitas-kualitas tersebut akan membuat karyawan dari berbagai level menjadi termotivasi untuk memberikan kinerja terbaik bagi perusahaan.
Namun, jika seorang pimpinan sudah bersikap otoriter, bossy, semena-mena, dan hanya memprioritaskan kepentingannya sendiri, itu adalah tanda bahwa Anda sedang berada di tempat kerja yang toksik.
Baca Juga: Awas! Bekerja Secara Berlebihan Itu Tidak Baik, Kenali 3 Tanda Toxic Productivity
3. Tidak berfungsinya regulasi
Ciri kedua di atas bertalian dengan tidak berfungsinya regulasi di lingkungan kerja.
Penulis : Hedi Basri Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas.com