Eks Komisaris Ungkap 3 Masalah yang Buat Garuda Indonesia Terancam Bangkrut
Politik | 2 November 2021, 18:45 WIBBaca Juga: KPK Siap Telaah Dugaan Mark Up Biaya Sewa Pesawat Garuda yang Diungkap Peter Gontha
Dirinya juga mengaku bersedia dituntut di pengadilan terkait pembatalan kontrak. Dasar pembatalan terkait skandal Boeing dalam pembuatan pesawat 737 Max yang memakan korban.
"Cerita ini Menteri BUMN mungkin tidak diinformasikan. Ini harus saya kasih tau, karena kalau tidak Pak Erick yang disalahkan," tulis Peter.
Masalah kedua yakni dugaan mark up alias peningkatan harga biaya sewa pesawat Garuda.
Peter menyoroti soal pesawat Boeing 777 Garuda. Menurutnya, harga sewa di pasar rata-rata 750 ribu dolar AS per bulan.
Baca Juga: Reaksi Staf Khusus BUMN Terkait Pernyatan "Garuda Mau Dibangkrutkan"
Tapi mulai di hari pertama Garuda bayar dua kali lipat yakni 1,4 juta dolar AS per bulan.
"Uangnya kemana sih waktu di teken. Pengen tahu saja?" cetus Peter di sebuah unggahan di Instagram.
Masalah ketiga yakni sewa pesawat yang mubazir. Peter menyoroti soal pesawat Bombardier CRJ1000.
"Siapa sih brokernya, sekarang nganggur dan dibaikin. ruginya jutaan (dolar)," tulis Peter dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya.
Adapun Garuda Indonesia juga telah menghentikan operasional pesawat Bombardier CRJ 1000 ini sejak 1 Februari 2021.
Baca Juga: Erick Thohir Bangga, Jokowi Pakai Garuda Indonesia Kunker ke Luar Negeri
Garuda Indonesia rata-rata merugi lebih dari 30 juta dolar Amerika Serikat (AS) per tahun karena mengguakan pesawat CRJ 1000.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV